Nasional

Presiden dan Wapres Hadiri Pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU di Surabaya

Senin, 10 Februari 2025 | 14:00 WIB

Presiden dan Wapres Hadiri Pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU di Surabaya

Presiden dan Wapres menghadiri Kongres Ke-18 Muslimat NU, Senin (10/2/2025) di gedung Jatim Expo Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Youtube NU Online)

Surabaya, NU Online

Kongres ke-18 Muslimat NU resmi digelar di Jatim Expo Surabaya pada Senin (10/2/2025). Sekira pukul 14.00 Presiden RI Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampak telah hadir di tengah arena pembukaan Kongres.


Kehadiran Presiden Prabowo diiringi oleh sejumlah menteri, antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, dan Menteri Sosial sekaligus Sekjen PBNU Saifullah Yusuf beserta beberapa tokoh lainnya yang telah lebih dahulu hadir dan menempati kursi undangan.


Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan Presiden RI di arena pembukaan acara.


Kedatangan Presiden beserta jajarannya disambut ibu-ibu peserta kongres yang kompak mengenakan batik hijau khas Muslimat NU. Selain antusias mengabadikan momen dengan ponsel, sempat terjadi aksi berebut salaman para kaum ibu kepada Presiden Prabowo.


Khofifah mengawali sambutannya dengan beberapa bait pantun yang ditujukan kepada tokoh yang ia sebutkan pada awal pidatonya seperti Presiden, Wapres, dan Ketum PBNU.


Ia menyebut para anggota Muslimat laksana tentara dari Nahdlatul Ulama yang siap menjadi garda terdepan dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia.


"Di negeri ini jika ada TNI, Pak Presiden, maka kami Muslimat adalah TNU (Tentara Nahdlatul Ulama)," ujar Khofifah.


Dalam pidatonya, Khofifah melaporkan sebanyak 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan dengan 49 rumah sakit, dan 72.492 majelis taklim serta ribuan TK dan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berada di bawah koordinasi dan binaan Muslimat NU.


Menurutnya, gerakan PP Muslimat NU bertujuan untuk meneduhkan peradaban karena kaum ibu memiliki posisi strategis dalam hal menjadi peneduh peradaban bangsa dan dunia.


"Bila ibu-ibu baik, maka dunia akan baik. Tentu harus diperseiringi dengan bapak yang baik juga" ujar Khofifah.


Kongres ke-18 Muslimat NU ini mengangkat tema "Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban." Kongres ke-17 sebelumnya digelar di Jakarta pada 24 November 2016 silam.


Dalam acara pembukaan, hadirin disuguhkan oleh penampilan Tari Saman Selamat Datang oleh siswa siswi SMP dan SMA YPS NU Khadijah Surabaya. Selain itu, tabuhan rebana serta Orkestra SMA NU Gresik juga turut mengiringi pembukaan acara.


Acara ini juga dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, dan jajaran syuriah dan tanfidziyah PWNU Jawa Timur, serta ribuan kader dan pengurus Muslimat di Indonesia maupun cabang istimewa.