Presiden Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Peringatan Nuzulul Qur’an untuk Perkuat Kebersamaan
Selasa, 19 April 2022 | 23:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sambutan di acara peringatan Nuzulul Quran. (Foto: Tangkapan layar)
Jakarta, NU Online
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzulul Qur’an sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keberagaman. Sebab hal tersebut sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri yang baik dan penuh ampunan Tuhan (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur).
Kepala Negara menyampaikan ajakan tersebut saat hadir melalui konferensi video dalam Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan 1443 H/2022 M, di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, pada Selasa (19/4/2022) malam.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang berketuhanan, sehingga seluruh warganya dituntut untuk percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Konsekuensi dari keberimanan itu adalah harus menerima keberagaman dengan lapang dada.
“Al-Qur’an menegaskan bahwa keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk Tuhan, pada hakikatnya merupakan sunnatullah, sebuah ketetapan Allah, sebuah skenario Allah,” ucap Jokowi.
Ia lantas mengajak agar keberagaman yang merupakan anugerah dari Allah itu untuk senantiasa dijaga, dirawat, dan dikelola dengan baik. Tujuannya untuk membangun kebersamaan dalam dialog-dialog yang sehat dengan semangat saling melengkapi, memperkaya satu sama yang lain, dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.
“Kita harus menyadari bahwa masing-masing elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Jangan sampai ada di antara kita yang merasa lebih baik dari yang lain atau bahkan lebih suci dari yang lain. Kita mungkin berbeda dari yang lain tapi bukan berarti kita merasa lebih dari yang lain,” ucapnya.
Jokowi menegaskan bahwa kebaikan-kebaikan yang muncul dari berbagai elemen bangsa perlu dikedepankan untuk kepentingan bersama. Lebih jauh, berbagai kebaikan itu juga perlu untuk dikontribusikan demi kemanfaatan bersama.
Di samping itu, ia menegaskan bahwa peristiwa Nuzulul Qur’an merupakan salah satu keistimewaan dari bulan Ramadhan. Peringatan ini sebagai pengingat bahwa kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad itu berfungsi sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia.
“Al-Qur’an merupakan mukjizat dari Allah yang tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan batil. (Al-Qur’an) sebagai peringatan, rahmah, penjelas, berita gembira, bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah inspirasi kemajuan serta kesetaraan hak dan kedudukan. Dalam konteks keindonesiaan, Al-Qur’an hadir sebagai pemersatu keragaman bangsa Indonesia.
Acara Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan ini ditutup dengan untaian doa yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Aiz Luthfi