Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Simposium PTNU dan Luncurkan Digitalisasi Kampus NU
Kamis, 23 November 2023 | 13:00 WIB
Presiden Jokowi akan hadir dalam Simposium PTNU dan sekaligus melakukan peluncuran digitalisasi kampus NU, pada Selasa (28/11/2023). (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU) akan menggelar Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Simposium PTNU) di Hotel Mercure Ancol Jakarta pada Selasa, 28 November 2023.
Ketua Panitia Simposium PTNU Luthfi Hamidi mengatakan, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan hadir dalam acara Simposium PTNU, sekaligus akan secara resmi melakukan peluncuran digitalisasi kampus NU.
Ia mengungkapkan, Presiden Jokowi akan hadir dalam Simposium PTNU bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, serta ribuan pimpinan perguruan tinggi, pejabat tinggi negara, dan tokoh bangsa.
"Puncak acara simposium ini adalah kick off (peluncuran) digitalisasi PTNU yang dihadiri oleh 1.000 pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Biar tendangannya semakin oke, semakin kencang, kick off akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Menjadi kebanggaan bagi Perguruan Tinggi NU," kata Luthfi, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, Kamis (23/11/2023).
Kehadiran Presiden Jadikan PTNU Pilar Peradaban Dunia
Menurut Luthfi, kehadiran Presiden Jokowi bersama para pimpinan kampus dan pejabat tinggi negara sejalan dengan visi PBNU yang menganggap NU sebagai pusat peradaban dunia dengan perguruan tinggi NU sebagai salah satu pilar utamanya.
Itulah sebabnya, Simposium PTNU ini mengangkat tema Transformasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi. Melalui transformasi digital, kata Luthfi, diharapkan Perguruan Tinggi NU akan makin maju, lebih modern, dan berkualitas.
“Ketua Umum PBNU (KH Yahya Cholil Staquf) berulang kali menegaskan cita-cita bahwa proses administrasi pendidikan di NU harus menuju pola tanpa kertas di era digital ini, dan Perguruan Tinggi NU harus unggul, sehingga kita kawal kebijakan dan program luar biasa, diawali dengan peluncuran digitalisasi," kata Luthfi yang kini juga memimpin Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban itu.
Ia menjelaskan, Simposium PTNU akan mencakup beberapa materi persiapan dan implementasi sistem digital. Untuk memastikan digitalisasi sukses dipahami dan diimplementasikan Perguruan Tinggi NU se-Indonesia, simposium ini juga melibatkan para pejabat eselon serta pakar berpengalaman. Di antaranya dari Kemdikbudristek, Badan Penelitian (Balitbang Diklat) Kementerian Agama, serta berbagai pihak dari dunia industri.
Menurut Luthfi, keterlibatan Simposium PTNU ini juga tidak dibatasi khusus pada mereka yang tergabung dalam Perguruan Tinggi NU dan pesantren. Akan tetapi, siapa pun tokoh bangsa yang memiliki kesanggupan dan komitmen untuk bermitra dengan Perguruan Tinggi NU juga sangat dinanti kehadirannya.
Simposium PTNU juga mengundang para rektor perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN). Di antara yang diundang adalah Rektor Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Gadjah Mada.
"Beberapa PTN dan PTKIN memiliki kesanggupan dan komitmen untuk menjadi bapak asuh dan bermitra dengan PTNU. Melalui Simposium Nasional ini, kita akan mempersiapkan proses penyadaran akan pentingnya digitalisasi bagi seluruh perguruan tinggi NU, untuk diimplementasikan di mana pun mereka berada," pungkas Luthfi.