Program Pesantren Hijau, Santri Al Kenaniyah Jakarta Praktik Pengolahan Sampah
Senin, 14 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Santri Al-Kenaniah Jakarta Timur mempraktikkan pengolahan sampah sebagai bahan pupuk kompos, Ahad (13/8/2023) sebagai bagian dari realisasi Program Pesantren Hijau (Foto: LAZISNU)
Jakarta, NU Online
Tim Program Pesantren Hijau NU Care-LAZISNU kembali mengunjungi Pesantren Al-Kenaniyah Jakarta Timur pada Ahad (13/8/2023). Kunjungan ini sebagai tindak lanjut setelah penyerahan bantuan sarana prasarana Program Pesantren Hijau yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Bersama tim dari Inowastek, di pesantren tersebut para santri dan warga pesantren diberikan pendampingan dan edukasi terkait penggunaan alat pengolahan sampah.
Beberapa peralatan yang telah disediakan yakni mesin pencacah dan 2 unit komposter diujicobakan langsung oleh Adhi Susatyo dari Inowastek. Setelahnya, para santri terutama divisi kebersihan dan tim lingkungan hidup melakukan praktik secara bergantian.
Ketua Divisi Kebersihan Al-Kenaniyah, Ariqatul Syarifudin mengaku senang bahwa dirinya dapat mencoba banyak hal baru. "Seru banget, bisa belajar tanam pohon sekaligus bikin pupuk sendiri," ungkapnya di sela-sela praktik membuat pupuk kompos.
Melihat antusias dalam mengikuti pelatihan dan mengayomi santri yang lainnya, Adhi Susatyo mengapresiasi ikhtiar tim lingkungan hidup. "Nanti, jika ada yang mau ditanyakan, bisa hubungi saya langsung ya," tutur Adhi yang bersedia dihubungi sewaktu-waktu jika para santri butuh bantuan.
Ustadzah Rifka Hana Zurmaningsih, pengurus pondok putri Pesanten Al Kenaniyah juga menceritakan bahwa banyak hal yang sudah berjalan dengan baik. Salah satunya adalah sampah botol plastik sudah dipilah dan ditempatkan di drop box botol plastik. Lalu, botol-botol plastik tersebut dijual ke duitin.id dan erecycle.id.
"Alhamdulillah, hasilnya bisa menambah kas pesantren," kata Ustadzah Rifka.
Kepada Tim Pesantren Hijau dari NU Care-LAZISNU, Ustadzah Rifka juga menyampaikan beberapa kendala yang masih dirasakan. Dirinya menyayangkan para siswi di sekolah yang bukan merupakan santriwati di pesantren kerap kali membuang sampah sembarangan.
"Di beberapa tempat sampah pilah pun masih tercampur antara sampah organik, anorganik, dan residu," jelasnya.
Menanggapi hal ini, Adhi berharap para pengurus pesantren dapat berkoordinasi dengan pihak yang berwenang di sekolah. "Saling mengingatkan saja. Para santriwati bisa mengingatkan rekannya baik di asrama maupun di sekolah," ujar Adhi.
Di akhir sesi, Adhi juga memberi pesan terkait sampah sisa makanan sebaiknya dipilah di tong warna hijau sehingga dapat dilakukan pengomposan dengan lebih baik.