Psikolog: Belajar dari Rumah, Orang Tua Harus Jadi Sahabat Anak
Rabu, 6 Mei 2020 | 15:30 WIB
Psikolog Seto Mulyadi menyampaikan bahwa sekarang bukan lagi zamannya orang tua melakukan perintah-perintah. Namun, orang tua harus bisa memosisikan diri sebagai sahabat untuk putra putrinya.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber pada Webinar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (5/5).
Perlakuan diri orang tua sebagai sahabat bagi anak-anaknya, menurutnya, dapat menjadikan E-Learning berjalan dengan baik.
Dalam hal ini, orang tua harus dapat menyesuaikan putra-putrinya, dalam memahami teknologi sebagai media pembelajaran, hingga memahami mata pelajaran mereka.
Sebagai sahabat, orang tua juga, lanjutnya dapat lebih membuka perbincangan, bercengkerama ataupun berolahraga bersama guna mengurangi anak setres anak.
"Bagaimanapun karena kondisi saat ini, banyak hal positif yang kita bisa ambil, salah satunya menumbuhkan kesadaran orangtua yang mengambil alih cara mendidik putra putrinya, dan harus memahami beberapa materi dari pelajaran anak," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto itu.
Senada dengan Seto, anggota DPR RI Komisi X Muhammad Khadafi mengatakan bahwa peran stakeholder pendidikan siswa harus mampu menyesuaikan diri dan dapat menyesuaikan keadaan.
"Dengan keterbatasan SDM dan fasilitas, orang tua juga punya tanggung jawab yang besar," dalam webinar yang digelar oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) pada Sabtu (2/5).
Andaikan saja guru itu seperti orang tua dan orang tua seperti guru, katanya, maka pendidikan akan berkembang dengan baik.
Sementara itu, Dosen UIN Walisongo Semarang Rikza Hamami menyatakan bahwa semua orang menjadi guru. Ia pun harus mendidik tiga anaknya. "Masing-masing di antara kita memiliki tanggung jawab landasan pendidikan kita," ujarnya.
Editor: Abdullah Alawi