Subang, NU Online
Pemikiran ulama Subang, Jawa Barat KH Muhyidin (Mama) dalam puluhan kitab yang ditulis dengan aksara pegon bahasa sunda saat ini sudah bisa dibaca dan dikaji oleh masyarakat internasional. Pasalnya, sebanyak 30 kitab karya pendiri Pesantren Pagelaran Subang itu sudah ditulis ulang dan diterjemahkan ke dalam 3 bahasa, yakni Indonesia, Arab, dan Inggris.
Salah seorang pengurus Pesantren Pagelaran 3, Afif Nurseha di acara Pendidikan Kader Dasar (PKD) Ansor Kabupaten Subang Sabtu (28/9) menjelaskan, Kiai Muhyidin termasuk ulama Sunda yang produktif menulis kitab menggunakan aksara pegon Sunda.
"Salah satu karya beliau adalah kitab 'Miftahussa'adah fi Ma`na Kalimatais Syahadah fi Aqaidi Ahlissunah Waljamaah' yang sudah ditulis ulang dengan bahasa sunda pegon, bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.
Ditambahkan Afif, proses penulisan ulang kitab ini merupakan realisasi dari program Wali (Wakaf Literasi) yang dicanangkan oleh Ridwan Kamil. Cucu Mama Pagelaran yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Barat itu berkeinginan agar pemikiran dan pesan damai Islam yang sudah mendarah daging di Pesantren bisa dikonsumsi oleh masyarakat dunia.
"Alhamdulillah semua karya Mama Pagelaran yang jumlahnya 30 kitab sudah diterjemahkan semua, namun saat ini pihak keluarga baru mem-publish Kitab Miftahussa`adah dulu, sisanya akan dipublikasikan dalam waktu dekat," tambahnya.
Afif pun berharap penulisan ulang dan penerjemahan kitab karya ulama nusantara ini bukan hanya dilakukan di Jawa Barat saja, di daerah lain pun sebaiknya melakukan hal yang sama agar pemikiran dan ajaran para ulama nusantara bisa disampaikan kepada masyarakat Indonesia dan dunia.
"Kitab-kitab ulama nusantara yang ada di Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan sebagainya sebaiknya melakukan hal seperti ini juga supaya misalnya kita orang sunda bisa memahami isi yang ada dalam kitab bahasa Jawa atau Bugis," paparnya.
Kitab Kiai Muhyidin yang sudah dipublis merupakan kitab yang membahas tentang tauhid. Di antara ulasannya adalah penjelasan tentang sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT dan Rasulullah, serta membahas tentang rukun iman dan rukun Islam.
Kontributor: Aiz Luthfi
Editor: Abdul Muiz