Rais Aam PBNU: Lailatul Qadar Salah Satu Keistimewaan Ramadhan
Sabtu, 1 Mei 2021 | 07:00 WIB
Semarang, NU Online
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengingatkan, salah satu keistimewaan bulan ramadhan adalah adanya Lailatul Qadar, yaitu malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.
"Malam ini nilainya lebih baik daripada seribu bulan," kata kiai Miftah saat menyampaikan taushiyah dalam acara khataman ke-89 Kitab Suci Al-Qur’an secara virtual yang diselenggarakan Pusat Aktivitas Muslim Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Disampaikan, pada malam lailatul qadar Malaikat Jibril menampakkan diri kepada Nabi Muhammad dan memerintahkan sebuah kata iqra’ yang artinya bacalah. Satu kata yang mempunyai makna yang sangat besar.
"Perintah Iqra’ ini tidak menyebut obyek bacaan tetapi menyebut motivasi dan tujuan membaca yakni bismi rabbika yang artinya dengan atau demi karena Tuhanmu," terangnya.
Dia menambahkan, perintah ini mengisyaratkan bahwa siapapun kalau tidak membaca, maka akan gelisah dan tidak akan merasakan ketenangan. "
Jadi akan berbalik keadaannya, kalau membaca, maka akan tenang dan akan memperoleh pengetahuan dan kehidupan. Membaca adalah tangga menuju kebahagiaan dunia dan akhirat," jelasnya.
Dosen Fakultas Ilmu Komputer Udinus, anggota jamaah khataman Amiq Fahmi kepada NU Online, Jumat (30/4) mengatakan, bagi seorang akademisi, perintah iqra’ ini sudah seharusnya memberikan sebuah rambatan energi yang secara berarti membaca kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
"Kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah digunakan dalam semua aspek kehidupan dan diharapkan dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi modern," ujarnya.
Sehingga lanjutnya, dapat mengurangi adanya kesenjangan antara manusia dengan berbagai masalah ke depannya.
Ketua penyelenggara Edy Mulyanto menjelaskan, khataman dilaksanakan seusai shalat tarawih melalui aplikasi zoom diikuti oleh seluruh civitas akademika Udinus.
Rektor Udinus Prof Edi Noersasongko mengatakan, khataman ke-89 ini menjadi sangat istimewa karena tausyiyah dan doa khataman disampaikan Rais Aam PBNU yang juga Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar.
"Semoga pencerahan dari Kiai Miftah dapat mendorong seluruh civitas akademika Udinus dalam dalam meningkatkan kualitas ibadahnya," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz