Rais 'Ali JATMAN KH Achmad Chalwani Siap Rangkul Pengurus Era Habib Luthfi
Senin, 23 Desember 2024 | 13:30 WIB
Rais 'Ali Idaroh Aliyyah JATMAN KH Achmad Chalwani didampingi Mudir 'Ali KH Ali Masykur Musa saat konferensi pers, Senin (23/12/2024) di kantor PBNU Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Jam'iyyah Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) selesai menggelar Kongres ke-XIII di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu-Ahad (21-22/12/2024). Dalam Kongres tersebut, KH Achmad Chalwani ditetapkan sebagai Rais 'Ali dan Prof KH Ali Masykur Musa sebagai Mudir 'Ali Idaroh Aliyyah JATMAN periode 2024-2029.
Pimpinan baru JATMAN tersebut datang menemui Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf pada Senin (23/12/2024). Keduanya menyampaikan laporan terkait telah selesainya penyelenggaraan Kongres Ke-13 JATMAN di Asrama Haji, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
"Kami baru saja melapor kepada Ketua Umum PBNU, Gus Yahya," kata Kiai Ali Masykur Musa.
Dengan adanya hasil Kongres Ke-13 tersebut, kepengurusan JATMAN pimpinan Habib Luthfi bin Yahya resmi berakhir. JATMAN sendiri merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki kewenangan merawat, menjaga dan menerapkan ajaran-ajaran tarekat sebagaimana yang berlaku dalam ajaran Islam Ahlussunnah wal jamaah.
Dalam konferensi pers yang digelar di lobi kantor PBNU, Senin (23/12/2024), Mudir 'Ali JATMAN 2024-2029, Prof Dr KH Ali Masykur Musa menegaskan, penetapan KH Ahmad Chalwani Nawawi sebagai Rais 'Ali dan dirinya sebagai Mudir 'Ali dalam Kongres Ke-13 JATMAN di Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu, sah dan legal untuk menjalankan konstitusi dan kontinuitas organisasi JATMAN.
Lebih lanjut, dalam waktu dekat, JATMAN pimpinan Kiai Chalwani akan menyusun struktur kepengurusan dan menggelar pelantikan. Kiai Chalwani bersama dirinya, kata Prof Ali Masykur, akan merangkul semua anggota dan pengurus, termasuk mereka yang selama ini ada di barisan Habib Luthfi bin Yahya.
“Kami mendapat arahan untuk menyusun kepengurusan secara lengkap. Semua pengurus dari semua tingkatan akan kita rangkul semua. Termasuk JATMAN di bawah kepemimpinan Habib Luthfi bin Yahya, akan diajak bersama dan diajak pengurus,” tuturnya.
Prof Ali Masykur mengungkapkan, pernyataan soal akan merangkul seluruh pengurus penting disampaikan kepada publik, mengingat kedudukan JATMAN sebagai banom NU.
“JATMAN punya kedudukan sebagai badan otonom dari PBNU sehingga tupoksinya menindaklanjuti, mem-breakdown kebijakan-kebijakan PBNU, khususnya dalam hal pengamalan thariqah al mu'tabarah di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rais 'Ali JATMAN periode 2024-2029, KH Chalwani Nawawi bercerita bahwa sebelum menggelar Kongres JATMAN Ke-13, dirinya menerima peneliti dari Belanda. Peneliti tersebut, ujar Kiai Chalwani mengatakan bahwa dahulu kala santri thariqah termasuk kalangan yang paling ditakuti oleh Belanda.
Kiai Chalwani memberi contoh ulama tarekat yang ditakuti Belanda yakni Syekh Abdul Karim dari Banten. Bagi Kiai Chalwani, tarekat atau thariqah berperan dalam memerdekakan NKRI 1945. “Thariqah itu mengantarkan kemerdekaan,” pungkasnya.