Ratusan Pengunjuk Rasa di Spanyol Berbaring Massal untuk Korban Gaza
Kamis, 21 Maret 2024 | 14:30 WIB
Aksi warga Spanyol berbaring massal sebagai solidaritas untuk korban di Palestina. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta, NU Online
Ratusan pengunjuk rasa di San Sebastian, Spanyol melakukan penghormatan kepada para korban genosida Israel dan perang tanpa henti di Gaza, Palestina dengan berbaring massal di tanah sambil mendengarkan suara sirene pada Ahad (17/3/2024).
Mengutip The New Arab, aksi tersebut digelar oleh kolektif Gernika-Palestina, sekelompok seniman dan aktivis dari negara Basque Spanyol di sekitar patung Eduardo Chillida di Teluk Concha, San Sebastian.
Dalam aksi tersebut, mereka menyertakan spanduk besar bergambar “Guernica” yang terinspirasi lukisan antiperang karya Pablo Picasso pada tahun 1937. Unjuk rasa berakhir dengan pembacaan manifesto dalam bahasa Basque dan Spanyol oleh sejumlah seniman yang mengajak masyarakat untuk tidak menormalisasi situasi di Gaza.
Seorang pengunjuk rasa yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan, mereka akan terus menyuarakan keadilan bagi bangsa Palestina. Pria yang mengenakan kafiyeh tersebut mengatakan, pihaknya menentang keras kekejaman yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
“Kami berjuang melawan pembantaian yang terjadi di Palestina, atas cara mereka memperlakukan kaum muda dan anak-anak. Banyak orang terbunuh, banyak orang sekarat karena kelaparan. Kami datang ke sini untuk mengatakan bahwa kami menentang cara Israel memperlakukan Palestina. Viva Palestina. Palestina akan bebas,” tuturnya.
Serangan militer Israel di Gaza telah menyebabkan hampir 2,3 juta penduduknya mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan dan meratakan sebagian besar wilayah tersebut.
Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina telah mencapai angka lebih 31 ribu jiwa dengan lebih dari 78 ribu korban luka-luka.
Militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 32.256 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 31.819 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 437 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya.
Detail mengenai korban tewas dalam agresi brutal meliputi 9.220 perempuan, 14.000 anak-anak. Selain itu, ratusan tenaga profesional tak luput dari serangan Israel. Sebanyak 364 tenaga kesehatan, 246 tenaga pendidik, 135 jurnalis dilaporkan meninggal dunia akibat serangan Israel.