Rawat Organisasi, Alissa Wahid Ajak IPPNU Jaga Kepercayaan Masyarakat
Jumat, 1 Desember 2023 | 14:30 WIB
Alissa Wahid saat menyampaikan sosialisasi GKMNU dalam Rakernas IPPNU di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (1/12/2023). (Foto: NU Online/Haekal)
Bekasi, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengajak para pengurus Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat secara luas. Sebab kepercayaan dapat menimbulkan hubungan yang baik antara organisasi dengan masyarakat, sehingga organisasi dapat menjadi teladan bagi masyarakat.
"Kalau organisasi bisa dipercaya, maka organisasi kita dipercaya oleh marketnya, kalau IPPNU berarti bisa mendapat banyak anggota dari remaja putri," kata Alissa saat memberikan sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPPNU di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) siang.
Alissa kemudian menjelaskan tentang metode kongruensi yang berfungsi untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Ia berujar, kongruensi dapat dimengerti jika seseorang sebelum berbicara maka sudah dilakukan dan juga apa yang dipikirkan selaras dengan yang dilakukan.
"Maka organisasi tersebut dapat dipercaya, itu (salah satu) perangkat dasar organisasi sehingga tidak bingung cara membangun organisasi yang baik dan dapat kepercayaan publik," kata putri pertama KH Abdurrahman wahid (Gus Dur).
Alissa juga memberikan resep sebelum membangun kepercayaan terhadap publik. Ia menjelaskan tentang peran penting membangun hubungan di organisasi dengan anggota organisasi. Hal itu bertujuan agar para anggota dapat merasa bahwa organisasi membawa manfaat untuk dirinya.
"Kalau mau berpengaruh pada level masyarakat, perlu memulainya lebih dalam. Mulai dari diri kita, lalu bangun dari organisasi kita. Cara pertama yaitu membangun hubungan di organisasi kita, sehingga semua anggota merasa membawa manfaat untuk mereka," katanya.
Alissa mengatakan bahwa jika hubungan telah dilakukan dan kepercayaan publik sudah didapat, maka IPPNU dapat memperkokoh dirinya sendiri sehingga mampu menjadi pemimpin-pemimpin perempuan di lingkungan NU.
"Saya ingin IPPNU memperkokoh dirinya sehingga pemimpin perempuan di lingkungan NU semuanya datang dari IPPNU," katanya.
Ia juga menginginkan agar IPPNU memiliki kemauan kuat untuk merawat organisasi dengan menjaga kepercayaan masyarakat. Kemauan tersebut dapat diperoleh dengan syarat mau terus belajar dan mencoba.
"Syarat jadi pemimpin itu mau belajar dan mau mencoba. Pakai ilmu tapi jangan sekadar mencoba. Kalau tidak memulai sudah pasti nggak ada hasil, tapi kalau mau memulai bisa jadi ada hasilnya," pungkasnya.