Nasional

Rebutan Piala Gubernur, LSN 2017 Region Jakarta Berlangsung Sengit

Senin, 21 Agustus 2017 | 14:01 WIB

Rebutan Piala Gubernur, LSN 2017 Region Jakarta Berlangsung Sengit

Foto: Ilustrasi

Jakarta, NU Online
Setelah bergulir selama 3 tiga tahun berturut-turut, Liga Santri Nusantara Regional Jakarta Tahun 2017 ini kembali dilaksanakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) DKI Jakarta. 'Kick Off' direncanakan akan dimulai Ahad (3/9) di Stadion Pertamina Simprug Jakarta Selatan. Turnamen LSN 2017 kali ini mengambil tema Dari Pesantren Untuk NKRI.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah RMI-NU DKI Jakarta KH MH Bahaudin (Gus Baha) kepada awak media ketika meninjau persiapan lapangan Simprug Jakarta Selatan.

"Turnamen Sepak Bola U-17 untuk kalangan santri Tahun 2017 ini diprediksi akan berlangsung sengit. Dilihat dari materi para pemain yang telah terjaring di 32 Pesantren dari total 128 Ponpes di Provinsi Jakarta. Hal ini sesuai dengan Juklak dari Panitia nasional LSN 2017 bahwa Region DKI Jakarta maksimal diikuti 32 Pondok Pesantren," kata Gus Baha ini.

Pondok Pesantren yang mengikuti Turnamen Sepakbola LSN 2017 ini antara lain Pondok Pesantren Asshiddiqiyah (KH Noer Muhammad Iskandar), Darun Najah (KH Mahrus Amin), Pesantren Luhur Tsaqafah (KH Said Aqil Siroj), Al-Itqon (KH Mahfudz Asirun), Al-Hamid (Gus Lukman), Az-Ziyadah (Gus Muhajir) dan masih banyak lagi.

"Juara tahun lalu dari Pondok Pesantren At-Taufiq Jakarta Barat akan kembali berlaga untuk mempertahankan gelar yang direbutnya pada tahun 2016 kemarin," kata Gus Baha.

"Kita telah meminta PSSI untuk menurunkan tim 'talent scouting' yang akan memantau sekaligus membuat data statistik para pemain sejak kick off hingga babak final nanti," kata Ketua RMI DKI Jakarta ini.

Kali ini Liga Santri Nusantara 2017 Region DKI memperebutkan empat piala sekaligus, lanjut Gus Baha. Antara lain Piala Gubernur sebagai Piala Tetap, piala Nahdlatul Ulama' sebagai piala bergilir, Piala Indonesia Muda untuk Tim Fair Play, dan Piala PWNU untuk pemain yang membubuhkan sebagai Top Scorer.

"Seperti halnya pelaksanaan sebelumnya, LSN 2017 kali ini tetap mengedepankan karakter seorang santri, yaitu sikap saling menghargai dan berakhlakul karimah. Hal ini berlaku untuk para pemain, penyelenggara dan pendukung kesebelasan yang bertanding. Jangan heran kalau ada pemain LSN diberi kartu kuning, justru sang pemain langsung mencium tangan wasitnya," kata Gus Baha.

Penyelenggaraan LSN 2017 didukung penuh tokoh-tokoh dan praktisi sepakbola antara lain H Agum Gumelar (mantan Ketum PSSI), H Cyril Raoul Hakim (Sekjen Indonesia Muda), Dadang Iskandar Yohannes Yauri, Dede Sulaeman Emmy Yatmini, M Arifin Budiantoro, Rico Ceper, Yudho Hadianto dan  Julisa. (Red Alhafiz K)


Terkait