Nasional

Ribuan Masyarakat Doakan KH Bahri Thoha

Sabtu, 21 April 2012 | 03:33 WIB

Pamekasan, NU Online
Ribuan masyarakat menyemut di malam ketujuh dari wafatnya salah satu pengasuh pondok pesantren Sumber Gayam Pamekasan, KH Bahri Thoha, Jumat (20/4) malam. Mereka mendoakan Kiai Thoha yang wafat pada Sabtu (14/4) lalu agar mendapat rahmat dari Allah SWT. Sebagaimana lazimnya, doa tersebut dikemas dengan tahlilan bertempat di masjid Al-Falah Sumber Gayam.<>

Di dalam Masjid Al-Falah, halaman, dan sepanjang jalan raya dekat masjid tersebut penuh dengan ribuan masyarakat. Mereka duduk berdesakan, setia meluangkan waktunya sejak malam pertama digelarnya tahlilan.

Dalam pantauan NU Online, acara tahlilan berlangsung khidmat. Dimulai dengan pembacaan Al-Fatihah oleh KH Jamali Tamin, dilanjutkan pembacaan surah Yaasin oleh KH Ma’mun Tamin, dan baru masuk pada tahlilan yang dipandu oleh K Kholil Dahlan. Ketiganya adalah tokoh NU Pamekasan.

Seusai tahlilan, adik Kyai Bahri yang wakil Rais Syuriyah PCNU Pamekasan KH Afifudin Thoha memberikan sambutan. Pihaknya berterima kasih kepada segenap hadirin yang sedari awal sudi menyempatkan diri mendoakan Kiai Bahri.

“Atas nama tuan rumah, saya mengucapkan banyak terima kasih. Juga mohon maaf karena tidak sempat menjumpai hadirin satu persatu,” ujarnya. “Semoga Allah membalas semua kebaikan hadirin.”

Kyai Afif juga memohon kepada hadirin agar memaafkan kakaknya manakala pernah berbuat kesalahan.

“Apakah dimaafkan?” Tanya Kiai Afif.

“Ia, kami maafkan..,” jawab hadirin serentak, penuh kesungguhan.

Kiai Afif juga menyatakan menanggung segala hal tentang Kiai Bahri kaitannya dengan haqqul adami.

“Misalnya punya hutang dan sebagainya, kami sekeluarga akan selalu terbuka. Mohon kemaklumannya,” tegas Kiai Afif dengan suara santun.

Menurut putri Kiai Bahri Nur Hasanatul Hafshoniyah, kiai Bahri wafat karena serangan jantung.

“Mohon doanya, semoga abah saya diterima di sisi-Nya,” tutur neng An, panggilan Nur Hasanatul Hafshoniyah kepada NU Online sepekan yang lalu. 


Redaktur      : Syaifullah Amin
Kontributor  : Hairul Anam


Terkait