Nasional

Said Aqil: 23 UNU Berhasil Didirikan Atas Kemudahan SBY

Kamis, 11 Desember 2014 | 12:25 WIB

Mataram, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat atau UNU NTB telah diresmikan pada Sabtu (6/12) kemarin. UNU NTB menjadi salah satu dari 23 UNU di Indonesia didirikan pada periode ini di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).<>

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA. pada peresmian kampus UNU NTB di Mataram.

Peresmian dilaksanakan di halaman kantor pusat UNU NTB, di jalan Pendidikan No 6. Mataram, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum, didampingi Ketua PWNU NTB Drs TGH Ahmad Taqiudin Mansyur dan Mustasyar PBNU TGH LM Turmudzi Badaraudin, serta Wakil Gubernur NTB Muh. Amin.

"Sepanjang sejarah berdirinya NU, baru 23 UNU yang didirikan langsung di bawah naungan NU. Berdirinya UNU atas kemudahan yang diberikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada saat periode kepemimpinanya yang kedua," kata  Said Aqil dalam sambutannya.

“SBY berpesan melalui Muh. Nuh pada saat itu agar UNU harus berdiri di seluruh Indonesia,” ungkapnya,

Sebelumnya dalam pengantar singkat Ketua PWNU NTB Drs TGH Ahmad Taqiudin Mansyur mengatakan, NU merupakan bagian penting masyarakat NTB, karena kiprahnya nyata di tengah masyarakat. Karena itu PWNU NTB dengan dibina PBNU berfikir bersama untuk mengembangkan UNU di wilayah NTB. "Semoga bisa berkembang lebih besar lagi," ujarnya.

Wagub NTB H Muh Amin dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya merupakan bagian dari keluarga besar NU karena dari bapaknya sampai dirinya pun bernah berkipran di organisasi NU.

“Saya merupakan keluarga besar NU karena saya pernah jadi ketua PC GP Ansor Kab. Sumbawa dan bapak saya pernah jadi komandan Banser di Kabupaten Sumbawa,” tegasnya Muh. Amin .

“Kami mengharapkan dengan lahirnya kelahiran UNU NTB sebagai bentuk pengabdian NU bagi bangsa dan khususnya daerah NTB untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM),” harapnya.

Peresmian tersebut juga dihadiri oleh TGH LM  Turmudzi Badaruddin, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Kakanwil Kemenag Drs. H. Sulaiman Hamid, SH, MH. Ketua BMPS DR. Fatoni dan sekitar 500 masyarakat umum termasuk pengurus badan otonom dan Lajnah NU yang ada di NTB.

Di tempat terpisah, Reto Sernopati, menjelaskan, proses pendrian UNU NTB sebenarnya sudah cukup lama, yaitu sejak tahun 2012. “Perdebatan nama juga cukup alot karena sering terjadi peubahan mulai dari naungan apa dan nama yang tepat apa,” urainya.

“Semula UNU ini akan diberikan nama Universitas Nahdlatul Ulama TGH. Moh. Saleh Hambali, nama itu dicantukkan sebagai pengakuan bahwa nama tokoh lokal harus dinaikkan. Tak lama itu ada tawaran menjadi nama Universitas Nahdaltul Ulama (UNU Mataram) yang detik-detik terakhir sebelum pengesahan dari Kementrian Pendidikan diminta menjadi Universitas Nahdaltul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB),” urainya

Ia menambahkan, UNU NTB semula akan berada di bawah naungan Yayasan Khitah 1926 yang di ketua oleh Ir. H. L. Winengan M Yunus, MM dan Bq. Muliahan, S.Ag, M.Pd.I sebagai sekretaris yayasan. Pada akhirnya juga NU NTB berada di bawah naungan PBNU,” tutupnya. (Samsul Hadi/Anam)


Terkait