Sambut Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 dengan Amalan Ini
Rabu, 12 April 2023 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Masyarakat Indonesia akan dapat melihat gerhana matahari hibrid, salah satu peristiwa langit yang menakjubkan, pada Kamis (20/4/2023). Fenomena alam ini dalam Islam disebut sebagai kusuf al-syams.
Jika terjadi fenomena alam gerhana matahari, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat kusuf. Hal ini juga yang disampaikan KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).
“Dalam agama Islam, adanya peristiwa gerhana matahari diiringi dengan adanya perintah shalat kusuf,” kata Kiai Sirril kepada NU Online pada Selasa (11/4/2023).
Menurutnya, shalat kusuf merupakan salah satu ibadah yang menyatukan antara upaya menghamba kepada Allah swt dan merenungkan fenomena alam yang terjadi di depan matanya.
“Suatu sikap gabungan antara bertadabbur atau merenungi peristiwa langka dengan segala pelajaran yang bisa dipetiknya dengan tetap istiqamah dalam sikap penghambaan kepada Dzat Yang Maha Kuasa,” ujar ulama ahli falak asal Kudus, Jawa Tengah itu.
Kiai Sirril menegaskan bahwa peristiwa gerhana matahari memberikan peringatan akan satu hal mahadahsyat yang akan terjadi pada alam semesta ini, satu masa yang di dalamnya akan terjadi peristiwa berbenturan benda-benda langit, yaitu hari kiamat.
“Bahwa peristiwa berkumpulnya matahari dan bulan seperti ini selalu mengingatkan kita akan peristiwa hari akhir yang lebih dahsyat dan mengerikan. Di mana peristiwa Kiamat pun digambarkan dalam Al Qur'an dengan akan terjadinya berkumpulnya matahari dan bulan,” terangnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada seluruh umat Islam agar menyambut gerhana matahari dengan amalan-amalan baik. Selain shalat kusuf al-syams sebagaimana disebut di atas, umat Islam juga dianjurkan untuk banyak membaca istighfar, takbir, dan sedekah.
“Karenanya saat terjadi gerhana, Nabi Muhammad saw menganjurkan untuk memperbanyak istighfar, bertakbir, dan bersedekah sebagai manifestasi dari keimanan seseorang,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, gerhana matahari terjadi saat bumi, bulan, dan matahari benar–benar sejajar dalam satu garis lurus ditinjau dari perspektif tiga dimensi dengan bulan berada di antara bumi dan matahari.
Dalam khazanah ilmu falak, gerhana matahari terjadi bersamaan dengan konjungsi bulan–matahari (ijtima’) dengan bulan menempati salah satu di antara dua titik nodalnya. Titik nodal merupakan titik potong khayali di langit dimana orbit bulan tepat memotong ekliptika (masir asy–syams), yakni bidang edar orbit bumi dalam mengelilingi matahari.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi