Santri Al-Hikmah 2 Brebes Maju ke Ajang Debat Bahasa Arab Internasional di Qatar
Senin, 10 April 2023 | 17:30 WIB
Jakarta, NU Online
Kabar membanggakan datang dari Kota Telur Asin, Brebes. Madrasah Aliyah Al-Hikmah 2 berhasil mengantongi golden ticket dan akan menjadi delegasi Indonesia dalam ajang Internasional School Arabic Debating Championship (ISADC) Qatar 2023.
Majunya sekolah yang berlokasi di Sirampog, Brebes Jawa Tengah sebagai delegasi Indonesia bukanlah tiba-tiba. Tim debat yang beranggotakan empat orang sebelumnya harus menyisihkan empat sekolah bergengsi lainya dalam babak final ISADC di tingkat nasional.
Keempat sekolah tersebut ialah SMA Muhammadiyah Yogyakarta, Pondok Darusalam Gontor 2, Madrasah Internasional Amanatul Ummah, dan Lembaga Pengembangan Bahasa Asing Nurul Jadid.
Guru Bahasa Arab MA Program Keagamaan (MAPK) Al-Hikmah 2, Sutanto mengatakan bahwa pihak sekolah telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengikuti ajang debat yang diselenggarakan oleh Qatar Debate, Qatar Foundation tersebut.
“Debat yang diadakan di Qatar itu di bawah lembaga Qatar Foundation. Qatar Foundation punya beberapa lembaga yang salah satunya adalah debat. Debat itu ada jenjangnya ada universitas dan sekolah. Jenjang universitas sudah diadakan tahun lalu, untuk sekolah tahun ini diadakan, dua tahun sekali,” papar Sutanto kepada NU Online, Ahad (9/4/2023).
Sebelum akhirnya dinyatakan lolos, pihak sekolah mendaftarkan tim debat yang terdiri dari empat siswa putra MAPK Al-Hikmah 2 yakni Ajid Maulana Izza (XI) asal Banyumas, Muhammad Alwannasif Ghifari (X) asal Jambi, Faqih Muhajir Al-Hamidy (XI) asal Purwakarta, Fauzul Mu’iz (X) asal Pekalongan.
Ajid mengaku senang ketika mendapati dirinya berserta tim dinyatakan lolos. “Orang tua ketika dikabari juga bahagia. Apalagi sekolah yang sangat mendukung entah itu fasilitas, pelatihan, sekolah tahu bahwa kita lolos sangat bersyukur sekali,” ungkap Ajid.
Senada, Faqih yang perdana mengikuti ajang debat bersyukur atas capaian yang diraih. Mengingat timnya harus bersaing dengan sejumlah sekolah top pada babak seleksi yang diselenggarakan secara daring 5-6 April 2023.
“Lebih senang karena pertama kali maju dan alhamdulillah bisa dapat yang dimaksud, bahagia,” ungkapnya.
Proses seleksi ISADC 2023
Sutanto menilai ajang debat merupakan salah satu parameter untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan berbahasa. Mengikuti perlombaan debat ini juga dianggapnya sebagai salah satu upaya untuk menunjukan kapasitas sekolah.
“Karena kita dituntut untuk membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Dalam debat semuanya ada. Ketika menyampaikan gagasan dalam debat, kita harus menulis terlebih dahulu. Kemudian mendengarkan lawan menangkap apa yang disampaikan lalu membantah, dan kita mempunyai catatan dan mendengarkan,” jabarnya.
Sebelum akhirnya dinyatakan lolos mewakili Indonesia, Sutanto berkata terdapat beberapa tahapan seleksi yang harus dijalani. Tahap tersebut terdiri dari pendaftaran, pemberkasan, dan babak kualifikasi.
Adapun babak kualifikasi yang harus dijalani bukan hanya sekali. Para tim pertama-tama akan bertanding di tingkat nasional. Berikutnya, tim yang lolos pada seleksi nasional akan maju pada babak selanjutnya yakni kualifikasi tingkat regional.
“Kemarin itu tahapan nasional, mewakili Indonesia, lalu selanjutnya tahap regional untuk mewakili Asia karena ini event internasional. Kalau lolos, baru kita ke Qatar bulan September Insyaallah,” papar dia.
Babak kualifikasi, lanjutnya, dibagi dua kategori yakni native dan non-native. Sementara total kuota yang tersedia adalah 16 negara. “Indonesia masuk non-native dengan kuota 4 negara, sementara kuota native ada 16 negara,” ucap dia.
Besar ia berharap MA Al-Hikmah 2 mampu lolos di babak kualifikasi selanjutnya dan terbang ke Qatar untuk mewakili Indonesia.
“Harapannya bisa menang dan menangnya itu membanggakan nama baik sekolah, pondok, lebih dari itu juga Indonesia,” ujarnya.
“Di satu sisi ini adalah beban, tapi di sisi yang lain ini adalah penghormatan bagi kita bisa menjadi perwakilan di ajang internasional,” imbuhnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi