Satgas Covid-19 PBNU Akan Perketat Prokes di Arena Muktamar
Kamis, 11 November 2021 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam menyambut agenda Muktamar NU ke-34 pada 23-25 Desember 2021 medatang, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dr Makky Zamzami mengharapkan sinergi dari panitia maupun muktamirin (peserta muktamar) untuk ketat menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Apakah kita nanti bisa mencegah cluster muktamar? Itu nanti tergantung dari kesiapan teman-teman panitia dan juga teman-teman peserta,” ujarnya saat mengisi ‘Istighotsah dan Doa Bersama: Antisipasi dan Pencegaham Gelombang Ketiga Demi Pemulihan Ekonomi Bangsa’ di TVNU, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya, keberhasilan sinergi dalam upaya pencegahan terjadinya cluster baru Covid-19 tersebut akan memberikan contoh baik kepada masyarakat. “Kalau kita berhasil, Insyaallah kita bisa memberikan contoh ke masyarakat Indonesia bahwa NU sangat mendukung prokes dan vaksinasi. Karena banyak kiai yang mendukung vaksin,” katanya.
Adapun upaya pencegahan terjadinya cluster Covid-19, dr Makky menyebutkan bahwa hal pertama yang harus menjadi fokus bagi seluruh panitia dan peserta adalah persyaratan perjalanan. Dijelaskan bahwa semua yang hadir harus dalam keadaan sudah divaksin, minimal dosis pertama.
“Seluruh peserta muktamirin harus sudah divaksin,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya juga akan menyiapkan pelayanan vaksin bagi para hadirin apabila sama sekali belum mendapatkan vaksinasi. “Kita akan siapkan vaksinasi di sana. Sehingga, muktamirin sudah mempunyai kesiapan tidak akan menularkan, yaitu dengan pemeriksaan yang ketat baik antigen maupun PCR dan juga vaksin minimal vaksin satu,” paparnya.
“Di arena acara pun pasti juga banyak keriweuhan. Jadi nanti mungkin saya rasa semua pihak harus sama-sama saling mengerti bahwa ketatnya protokol kesehatan di arena muktamar ini tujuannya satu: untuk mencegah terjadinya cluster dari covid yang ada setelah muktamar,” sambungnya.
Penerapan prokes ketat tersebut, lanjut dr Makky, merupakan upaya bersama untuk turut mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19. Pasalnya, ia menyebutkan bahwa potensi gelombang ketiga Covid-19 akan sangat memungkinkan terjadi apabila masyarakat abai.
“Memang potensi gelombang ketiga Covid-19 akan sangat memungkinkan sekali. Apakah nanti ini bisa terjadi atau tidak, ya kita dan pemerintah sendiri yang bisa mencegahnya,” tuturnya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi