Satgas Covid-19 PBNU Ungkap Faktor dan Kiat Mencegah Terjadinya Gelombang Ketiga
Kamis, 11 November 2021 | 15:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dr Makky Zamzami mengungkapkan, gelombang ketiga Covid-19 cukup berpotensi untuk terjadi sehingga perlu ada upaya pencegahan sejak dini.
“Memang potensi gelombang ketiga Covid-19 akan sangat memungkinkan sekali,” ujarnya saat mengisi webinar ‘Antisipasi dan Pencegahan Gelombang Ketiga Demi Pemulihan Ekonomi Bangsa’ yang disiarkan melalui kanal Youtube di TVNU, Kamis (11/11/2021).
Para ahli, kata dr Makky, sudah memprediksi akan terjadinya gelombang ketiga. Beberapa faktor disebutkan menjadi pemicu lahirnya gelombang ketiga Covid-19, diantaranya mobilitas kerumunan tak dibatasi saat periode libur panjang, kendornya disiplin protokol kesehatan, pintu perbatasan internasional tidak dijaga ketat, capaian vaksinasi tidak sampai 50 persen pada Desember 2021, dan jika penelusuran kontak lambat dan pengawasan pasien isolasi mandiri lemah.
“Apakah nanti ini bisa terjadi atau tidak, ya kita dan pemerintah sendiri yang bisa mencegah,” ujarnya.
Kendati demikian, ia menilai bahwa masyarakat dan pemerintah dapat melakukan pencegahan terjadinya gelombang ketiga ini. Dengan tidak mengulangi kelalaian dan kurang sigapnya sebagaimana yang terjadi pada gelombang kedua.
Belajar pada penurunan kasus di India, dr Makky menyebutkan bahwa dengan tingginya tingkat kasus Covid di sana beberapa waktu lalu, Indonesia bisa belajar pengalaman bahwa mereka meningkatkan pelaksanaan testingnya dan harganya pun terhitung lebih murah.
“Sehingga, Pak Presiden dalam beberapa tahap menurunkan harga testing baik antigen maupun PCR. Di India ini sudah lebih dahulu untuk peningkatan testing. Kemudian untuk menurunkan transmisi yang diharapkan berhenti dengan adanya isolasi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menyambung tangan dari Kementerian Kesehatan, dr Makky menyebutkan bahwa terdapat beberapa strategi untuk menekan laju penambahan kasus Covid-19 untuk tidak sampai menimbulkan gelombang baru yang disebut sebagai gelombang ketiga.
“Adanya tiga hal, yaitu mempercepat vaksinasi dan pelayanan di rumah sakit, kemudian meningkatkan deteksi 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) jadi menurut kita bahwa testing itu harus ditingkatkan. Kita berharap tes ini digunakan untuk pelacakan kontak,” paparnya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi