Sejumlah Usulan terhadap Pemerintah agar Memanusiakan Guru
Kamis, 27 November 2025 | 10:30 WIB
Jakarta, NU Online
Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Nasiruddin mengatakan untuk mengembalikan tugas guru akibat beban berat seperti menjadi operator sistem dan administrator laporan, perlu ada langkah dari dua arah, yaitu kebijakan negara dan kesadaran individu guru.
Ia membeberkan beberapa usulan kepada pemerintah untuk mengembalikan tugas guru sebagai pendidik. Pertama, simplifikasi administrasi. Pemerintah harus mengurangi beban pelaporan, menyederhanakan platform digital, dan mengembalikan fokus guru pada proses pembelajaran, bukan berorientasi pada berkas.
Baca Juga
Doa Memintakan Ampunan untuk Guru
Kedua, peningkatan kesejahteraan guru. Menurut Nasir, kesejahteraan guru akan meningkatkan fokus dalam mendidik peserta didik.
"Guru yang sejahtera akan lebih fokus pada peserta didik, bukan pada pekerjaan sampingan," ujarnya kepada NU Online pada hari ini, Rabu (26/11/2025).
Ketiga, penguatan pelatihan profesi guru. Pemerintah perlu memasifkan pelatihan profesi guru. Pelatihan profesi ini tidak terbatas pada aspek teknologi, tetapi mencakup pelatihan pedagogik, psikologi anak, literasi anak, dan kepemimpinan kelas.
"Penguatan pelatihan profesi, bukan hanya teknologi, tetapi pelatihan pedagogik, psikologi anak, literasi karakter, dan kepemimpinan kelas," jelasnya.
Keempat, kebijakan yang humanis. Setiap kebijakan pendidikan harus mempertimbangkan beban kerja dan psikologi guru sebagai manusia, bukan sekadar target sistem.
Mengembalikan tugas guru sebagai pendidik
Selanjutnya, Nasir memberikan saran yang dapat dijalankan guru agar kembali kepada fitrahnya, yaitu menjadi pendidik. Pertama, guru harus mengembalikan niat awal dalam mendidik. Mendidik sebagai proses pemanusiaan, bukan sekadar mengajar.
Baca Juga
Syariat Menghormati Guru dan Orang Tua
Kedua, memanfaatkan teknologi secara proporsional, tidak berlebihan, agar pembelajaran tetap berpusat pada interaksi manusia.
Ketiga, menguatkan kapasitas diri sebagai pembimbing, penuntun nilai, dan teladan moral. Keempat, membangun komunikasi yang bersifat empatik dengan peserta didik, karena hubungan guru-murid adalah inti dari pendidikan.
"Dengan kolaborasi kebijakan yang mendukung dan komitmen guru untuk tetap menjadi pendidik, saya percaya esensi profesi ini bisa kembali kuat. Bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi sebagai peran peradaban," tegasnya.
Beban berat guru ditambah minimnya fasilitas
Sementara itu, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Islamiyah Regunung, Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Fadhiyah Maskuroh, mengatakan, bahwa tugas dan tuntutan guru saat ini sangatlah berat. Apalagi kondisi guru-guru di sekolah kecil yang bekerja dengan fasilitas yang minim dan tanpa tenaga administrasi.
"Guru tidak hanya mengajar, tapi juga berperan sebagai tenaga administrasi, untuk menyelesaikan semua permintaan data baik secara aplikasi online seperti EMIS, Simpatika dan lain-lain," ujarnya.
"Tambah lagi yang lebih merepotkan data online yang tidak terintegrasi antara satu dan yang lainnya. Padahal permintaan datanya sama. Benar-benar merepotkan," keluhnya.
Ia juga mengeluhkan terkait perbedaan mencolok antara gaji guru yang sudah diangkat menjadi PNS dan non-PNS. Padahal tuntutan dan tugas pekerjaannya tidak jauh berbeda. Menurutnya, tanpa dedikasi dan loyalitas yang tinggi dari guru-guru non-PNS, sekolah atau madrasah kecil di pedesaan akan gulung tikar sejak lama.
"Untuk pemerintah, tolong perhatikan nasib sekolah atau madrasah swasta yang didirikan oleh masyarakat dengan memberikan bantuan seperti fasilitas pengembangan sekolah atau madrasah yang layak. Contohnya, rehabilitasi gedung dan bantuan sarpras tanpa prosedur yang berbelit-belit," pintanya.
Ia juga memberikan kritik terhadap pemerintah bahwa saat ini sekolah atau madrasah yang tanpa akses kenalan pejabat sangat sulit mendapatkan bantuan. "Sementara saat ini bantuan pemerintah bagi sekolah atau madrasah swasta tanpa akses kenalan pejabat atau DPR, sangat sulit untuk didapatkan," ucapnya.