Nasional

Sekjen Kemenag: Calon Ilmuwan Muslim Harus Pintar dan Benar

Kamis, 15 Agustus 2019 | 05:30 WIB

Sekjen Kemenag: Calon Ilmuwan Muslim Harus Pintar dan Benar

Pembukaan KSM di Mataram, NTB

Mataram, NU Online
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemterian Agama (Kemenag) RI, Prof Nur Kholis Setiawan menyampaikan, dalam 10 tahun terakhir berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan internasional, sedang terjadi peralihan kekuatan dari barat ke timur.
 
Ia mengatakan, sedang terjadi pergeseran kekuatan, di mana Indonesia ke depan akan menjadi kekuatan dunia. Untuk itu ia mengingatkan para peserta Kompetisi Sains Madrasah (KSM) sebagai calon pemimpin masa depan.
 
"Maka perlu intelektual, tidak cukup pintar, tapi juga benar, tidak cukup benar, tapi juga pintar. Maka penting pintar dan benar," katanya.
 
Hal itu disampaikan Sekjen Kemenag RI di hadapan ribuan siswa dan santri se-NTB yang hadir pada pembukaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Provinsi NTB di lapangan umum Sangkareang, Kota Mataram. Rabu (14/08) siang. 
 
KSM ini kata dia, dilaksanakan sejak 2008, dan diinisiasi guna memberikan yang terbaik, juga memberikan ruang nalar kritis berbasis keagamaan kepada para siswa dan santri di seluruh tanah air. 
 
Disebutkan Prof Nur Kholis, ada lima karakter yang harus dimiliki oleh para siswa, santri dan alumni madrasah, yaitu tawaddu, tanwim, nidha, al, dan proporsional. 
 
Kepala Kanwil Kemenag NTB H Nasarudin mengatakan, penyelenggaraan KSM ini sangat meriah. "Dalam catatan sejarah, baru kali ini penyelenggaraan kegiatan Kemenag di NTB semeriah ini," ujarnya.
 
Ia berharap pelaksanaan KSM ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi siswa-siswi, untuk berjuang dengan penuh semangat sesuai dengan lomba dan bidang masing-masing.
 
Nasruddin mengajak para peserta kompetisi untuk mengutamakan kejujuran, kesantunan, dan mewujudkan madrasah hebat bermartabat. 
 
Ketua Panitia pelaksana H Zamroni Aziz menuturkan, acara KSM ini diawali dengan pawai karnaval. Pawai dilepas di Islamic Center, diikuti para peserta kabupaten/kota yang menggunakan busana dan menampilkan budaya adat masing-masing.
 
"Karena agama dan budaya di madrasah tidak bisa dipisahkan," ujar Ketua GP Ansor NTB ini.  
 
Ia menambahkan, kegiatan KSM ini akan berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 14-15 Agustus 2019 di beberapa titik. Dan penutupan acara akan dilangsungkan di MAN 1 Mataram.
 
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten 1 Pemprov NTB, Wali Kota Mataram TGH Ahyar Abduh, Bupati Lombak Barat H Fauzan Khalid, Bupati Lombok Utara TGH Najmul Akhyar, para Kepala Kemenag Kab/kota se NTB dan seluruh para guru dan siswa Madrasah se-NTB. (Hadi/Muiz)