Shofiyullah Sebut Arah Gerak PB PMII 2024-2027 Usung Misi Perdamaian dan Keadilan
Kamis, 19 Desember 2024 | 13:00 WIB
Ketua Umum PB PMII Shofiyullah Cokro (memegang pataka) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (19/12/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2024-2027 M Shofiyullah Cokro menyebutkan bahwa organisasi yang dinahkodainya itu mengusung misi perdamaian dan keadilan. Ia melihat bahwa realitas yang dihadapi saat ini adalah kompleksitas situasi global yang kian tidak menentu.
"Di sini juga kita harus menentukan arah kebijakan dan mengukir ukuran gerakan organisasi kita ke depan. Kita harus membuat gerakan dengan misi perdamaian, dengan misi keadilan, dan juga keberlanjutan di tengah kompleksitas dunia yang kita hadapi," katanya saat sambutan di hadapan ribuan Kader yang memenuhi Lantai Utama Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2024) malam.
Lebih lanjut, Shofiyullah Cokro juga menegaskan bahwa saat ini pengurusannya juga masuk pada era baru. Baginya, PMII harus adaptif dalam merespons perkembangan zaman. Setiap kader PMII harus bergerak kolektif untuk menyiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.
"PMII harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan harus siap menerima tantangan. Setiap kader PMII harus bergerak secara kolektif dan berperan aktif dalam pembangunan negara. PMII harus menjadi organisasi yang mandiri untuk bisa mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat," tegasnya.
Shofiyullah mengingatkan seluruh kader PMII bahwa perubahan bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Sebagai kader PMII, menurutnya ia bersama yang lainnya adalah bagian dari perubahan itu. Karenanya, setiap langkah yang diambil akan menentukan arah kebijakan yang akan dibawa oleh organisasi ini ke masa depan.
"Apakah kita ke depannya akan tetap menjadi organisasi yang berleha-leha karena kita merasakan kebesaran organisasi kita? Sudah tidak waktunya lagi," tanyanya.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa saatnya telah tiba bagi PMII untuk memikirkan arah gerak yang lebih strategis dan berani. Menurutnya, PMII kini harus mampu melompat melampaui batasan-batasan yang ada, melampaui apa yang telah dipikirkan sebagai batas kemampuan diri selama ini.
"Kita memiliki tanggung jawab menjaga tradisi kita, tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan, menghadapi tantangan sekarang, lompatan kita masih kurang," ujarnya.
Baca Juga
Makna di Balik Nama dan Lambang PMII
Shofi juga menyampaikan keprihatinannya tentang persoalan yang dihadapi oleh PMII, baik di dalam internal organisasi maupun tantangan yang muncul dari faktor eksternal. Namun, ia juga menegaskan bahwa merawat organisasi secara internal saja tidak cukup.
"Saat ini kita punya banyak sekali persoalan, baik itu di internal PMII maupun eksternal PMII. Kita tidak cukup hanya merawat organisasi kita secara internal, meskipun itu sangat diperlukan," terangnya.