Nasional

Siapkan Biografi, Pergunu Gelar Halaqah Pemikiran KH Abdul Halim Leuwimunding

Selasa, 7 Februari 2023 | 03:00 WIB

Siapkan Biografi, Pergunu Gelar Halaqah Pemikiran KH Abdul Halim Leuwimunding

Halaqah Pemikiran dan Perjuangan KH Abdul Chalim Pendiri Nahdlatul Ulama, Senin (6/2/2023) di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Erik Alga Lesmana)

Surabaya, NU Online
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) melaksanakan Halaqah Pemikiran dan Perjuangan KH Abdul Halim Pendiri Nahdlatul Ulama, Senin (6/2/2023). Halaqah dalam rangka memperingati 1 Abad NU ini berlangsung di Hotel Whiz Prime Darmo, Jln Raya Darmo Harapan 1, Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, Jawa Timur. 


Ketua Panitia Aris Adi Leksono saat sambutannya menyampaikan bahwa tindak lanjut halaqah ini dapat menghasilkan buku terkait biografi KH Abdul Chalim Leuwimunding, Sufi Penggerak NU Awal dan Tokoh Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Menurutnya, dari sosok KH Abdul Chalim bangsa Indonesia tidak lupa terhadap peran dan perjuangan para pendiri bangsa yang sudah memperjuangkan sampai kepada kemerdekaan.  


Aris menyampaikan bahwa PP Pergunu telah membentuk tim untuk melakukan penelitian terhadap biografi KH Abdul Chalim, baik perannya dalam mendirikan NU maupun dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dari tim yang sudah dibentuk di antaranya dosen Univeritas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Dr Ahsanul Husna, dosen pakar sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Prof Agus Mulyana dan lainnya.   


"Dari hasil penerbitan buku ini nantinya dapat menjadi teladan bagi generasi bangsa, menjadi motivasi bagaimana perjuangan yang telah dilakukan untuk NU dan bangsa Indonesia. Sosok KH Abdul Chalim mempunyai peran yang signifikan baik ketika awal berdirinya NU maupun untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," ungkap Aris. 


Sekretaris Umum PP Pergunu itu menjelaskan bahwa KH Abdul Chalim mempunyai peran vital saat mendirikan NU bersama para kiai lainnya. Ia dikenal sebagai tokoh utama komunikasi antar kiai untuk melakukan perkumpulan atau musyawarah. Dengan cara mengundang kiai se-Jawa dan Madura. Bahkan yang menulis surat dan diantarkan langsung kepada kiai-kiai se-Jawa dan Madura adalah KH Abdul Chalim sendiri.


"Ketika para kiai se-Jawa dan Madura berkumpul saat itu, semuanya hadir karena dapat undangan yang diantar langsung oleh KH Abdul Chalim," ujar Aris.


Ketua Umum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim dalam sambutannya menceritakan bahwa KH Abdul Chalim pernah melakukan perjalanan panjang dari Majalengka sampai Surabaya. Perjalanan dengan berjalan kali selama 14 hari itu untuk menemui sahabat dekatnya yaitu KH Wahab Chasbullah. Ia sengaja menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki hanya karena ingin melihat keindahan Indonesia secara langsung. 


"Dari perjalanan yang begitu panjang dan menjumpai keindahan-keindahan Indonesia, pada akhirnya menjadi semakin kuat kecintaan pada Indonesia," ujar Kiai Asep yang juga putra KH Abdul Chalim itu.


Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu mengungkapkan bahwa apa yang diceritakan itu berdasarkan buku karya KH Abdul Chalim sendiri yang diberi judul Sejarah Perjuangan KH Wahab Chasbullah ditulis pada tahun 1970. Menurutnya, kisah KH Abdul Chalim tentang kecintaan pada tanah air dan perjuangannya terhadap berdirinya NU dapat diambil pelajaran bagi generasi bangsa ke depan.   


Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan