Sistem Kaderisasi Resmi Diluncurkan, PBNU: Tidak Ada Indoktrinasi
Jumat, 3 Juni 2022 | 19:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meluncurkan sistem kaderisasi. (Foto: NU Online: Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf secara resmi meluncurkan sistem kaderisasi baru. Peluncuran ini dilakukan di lantai 3 Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat dan diikuti oleh seluruh pengurus NU di tingkat cabang dan wilayah se-Indonesia secara daring, pada Jumat (3/6/2022) sore.
Gus Yahya menyebutkan bahwa saat ini telah terdapat dua titik yang siap untuk mulai melaksanakan pendidikan kaderisasi tingkat dasar yakni PCNU Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, dan Kabupaten Situobondo, Jawa Timur.
“Kita mulai hari ini permulaan dari dilaksanakannya program pelatihan kader regular secara nasional. Terutama untuk melakukan pelatihan di tingkat dasar yaitu Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU),” ungkap Gus Yahya.
Ia lantas memberikan pemahaman kepada seluruh pengurus NU di level cabang dan wilayah terkait prinsip dari penyelenggaraan kaderisasi baru ini. Disebutkan, pendidikan kaderisasi baru NU ini dikhususkan bagi orang yang mau berkhidmah di organisasi NU dan tidak bertujuan untuk melakukan indoktrinasi kepada seluruh warga NU.
“Pelatihan kader ini diperuntukkan bagi mereka yang memang berminat untuk ikut berkhidmah di dalam struktur jamiyah atau organisasi dan berminat untuk berkarier di dalam kepemimpinan organisasi,” tutur Gus Yahya.
Ia menegaskan, sistem kaderisasi baru NU yang diluncurkan ini didesain untuk membekali para pengurus yang berkhidmah di dalam struktur Perkumpulan NU dapat menjalankan tugas-tugas keorganisasian dengan baik.
“Prinsip ini penting dipahami bahwa kita memang tidak sedang berupaya melakukan indoktrinasi kepada seluruh warga NU,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Tidak Ada Indoktrinasi
Gus Yahya pun menyerahkan dan mempercayakan kepada para kiai melalui lembaga-lembaga seperti pesantren dan majelis taklim untuk melakukan pengembangan mengenai wawasan, pemahaman, serta perilaku keagamaan dan kemasyarakatan warga NU.
“Bagaimana membuat mereka agar paham? Kita serahkan kepada kiai-kiai, pesantren, kita percayakan kepada madrasah kita, majelis taklim kita.Ini untuk mereka. Tidak perlu kita membuat pelatihan khusus untuk melakukan indoktrinasi terhadap warga NU,” ucapnya.
Sebab menurut Gus Yahya, jumlah warga NU sudah berkembang menjadi sangat besar dan akan terus bertambah, seiring dengan perkembangan kemasyarakatan yang terjadi begitu sangat cepat.
“Kalau kita melakukan indoktrinasi, membuat program indoktrinasi tentang Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) kepada warga yang sudah mengaku NU, kita tidak mungkin mengejar perkembangannya. Sebab sasarannya adalah lebih dari 150 juta orang yang akan terus bertambah,” ungkapnya.
Sistem kaderisasi baru ini diluncurkan setelah disahkan melalui Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Jakarta, pada 20-22 Mei 2022. Konbes NU ini menghasilkan 19 Peraturan Perkumpulan (Perkum), yang salah satunya adalah Perkum tentang Sistem Kaderisasi.
Sebelumnya, pada awal Maret 2022, PBNU melakukan moratorium terhadap dua jalur kaderisasi yang lama yakni MKNU dan PKPNU. Kini, kedua jalur kaderisasi itu berhasil diintegrasikan.
Terdapat tiga jenjang kaderisasi yang dibuat PBNU. Pertama, di tingkat dasar disebut PD-PKPNU. Kedua, tingkat menengah disebut P-MKNU atau Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama. Ketiga, tingkat tinggi yakni Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama atau AKN-NU.
“Saya ucapkan selamat memulai pelatihan kader untuk Tulang Bawang dan Situbondo. Mari bersama-sama kita luncurkan program pelatihan kader ini dengan membaca ummul kitab, alfatihah,” ucap Gus Yahya, secara resmi meluncurkan program kaderisasi yang akan dimulai di dua titik tersebut.
Pada peluncuran kaderisasi baru ini, Gus Yahya didampingi oleh beberapa pengurus PBNU. Di antaranya Wakil Ketua Umum PBNU H Nusron Wahid, Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf, Ketua PBNU H Amin Said Husni, Ketua Lakpesdam PBNU H Ulil Abshar Abdalla, Wakil Ketua Lakpesdam PBNU H Amir Ma’ruf, serta Ketua Badan Pengembangan Administrasi Keorganisasian dan Kader Abdul Rachman (Adung).
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF