Soal Wacana Kepolisian di Bawah TNI atau Kementerian, Yenny Wahid: Lebih Baik Tingkatkan Profesionalitas
Ahad, 22 Desember 2024 | 07:45 WIB
Jakarta, NU Online
Putri kedua KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yakni Hj Zannuba Ariffah Chafsoh menyampaikan bahwa ia menolak jika kepolisian dikembalikan strukturnya di bawah Tentara Nasional Indonesia (TNI) ataupun kementerian tertentu.
"Akhir-akhir ini ada dua fenomena yang menyangkut kepolisian; yang pertama adanya desakan bagi polisi untuk dikembalikan ke posisinya di bawah TNI atau di bawah kementerian tertentu," ujar Yenny Wahid sapaan akrabnya saat acara konferensi pers Haul Ke-15 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/12/2024).
Ia mengimbau kepada aparat kepolisian untuk melakukan evaluasi dan koreksi kinerja secara menyeluruh dengan komprehensif dengan tujuan tidak ada lagi kasus melemahkan masyarakat.
"Saya juga mengimbau aparat kepolisian untuk melakukan koreksi secara menyeluruh secara komprehensif agar tidak lagi terjadi kasus-kasus masyarakat justru menjadi korban dari kebrutalan aparat,” ujarnya.
Yenny menyampaikan bahwa akhir-akhir ini polisi dengan mudah melakukan kekerasan bahkan menggunakan senjata dengan alasan yang jelas atau disebut sebagai triger happy.
"Fenomena kedua adalah yang saya sebut sebagai fenomena triger happy, aparat kepolisian cenderung sangat mudah sekali melakukan tindakan untuk menarik pelatuk dengan mudah tanpa melakukan proses judicial atau proses hukum," kata Yenny.
Yenny mengatakan bahwa proses non judicial killing atau pembunuhan di luar hukum makin marak terjadi. "Nah, jadi non judisial killing makin terjadi, proses pengadilan di luar hukum," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian non judicial killing harus dievaluasi dan dikoreksi sehingga kejadian kepada masyarakat tidak akan terjadi kembali. "Nah ini harus dikoreksi menurut saya, tidak boleh kita biarkan," ujar Yenny Wahid.
Yenny Wahid dengan tegas mengatakan menolak polisi dikembalikan strukturnya di bawah TNI ataupun kementerian tertentu. "Saya termasuk orang yang menentang, polisi dikembalikan di bawah tentara ataupun kementerian,” katanya.
Tetapi, ia juga menegaskan kepada polisi untuk lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya sehingga membuat rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.
"Tapi di sisi lain kita menuntut agar polisi bersikap lebih profesional memberikan rasa aman di masyarakat bukan ancaman bagi masyarakat," pungkas Yeny Wahid.