Nasional HAUL KE-15 GUS DUR

Haul Ke-15 Gus Dur Angkat Tema Menajamkan Nurani Membela yang Lemah

Jumat, 6 Desember 2024 | 13:00 WIB

Haul Ke-15 Gus Dur Angkat Tema Menajamkan Nurani Membela yang Lemah

Logo Haul Ke-15 Gus Dur. (Foto: dok. panitia)

Jakarta, NU Online

Haul Ke-15 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan digelar di kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada 21 Desember 2024 mendatang.


Haul pada tahun ini mengangkat tema Menajamkan Nurani Membela yang Lemah. Tema ini diangkat untuk mengenang semangat Gus Dur yang selalu membela mereka lemah.


Ketua Panitia Pelaksana Haul Ke-15 Gus Dur Hj Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) membeberkan alasan dari diangkatnya tema Menajamkan Nurani Membela yang Lemah pada Peringatan Haul Ke-15 Gus Dur.


“Kenapa kita perlu selalu menajamkan nurani kita? Karena kita sama-sama tahu tatanan masyarakat serba terbalik. Yang benar kadang dianggap salah, yang keliru dibenarkan hanya karena diikuti banyak orang misalnya, ini oleh Gus Dur adalah sesuatu yang harus dikoreksi,” ujar Yenny Wahid dalam wawancara bersama NU Online, pada Rabu (6/12/2024).


Ia menekankan bahwa dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks, setiap individu harus tetap berpegang pada nurani untuk membedakan mana yang benar dan salah.


“Sekarang banyak tindakan tercela, menyimpang dari norma, tindakan yang bertentangan dengan nilai agama. Seolah-olah diperbolehkan saja,” ungkap Yenny.


Yenny mengingatkan bahwa banyak tindakan tercela, antara lain korupsi, penyimpangan norma, tindakan yang bertentangan dengan agama, serta ketidakadilan terhadap orang kecil sering dianggap biasa dan diterima oleh masyarakat.


“Ini kan salah semua, tapi banyak orang yang cenderung lebih menerima saja tetapi tidak apa-apa tapi paling tidak nuraninya harus terasah, mana yang benar dan salah. Walaupun kita tidak mampu melakukan koreksi dengan tindakan atau  lisan tapi minimal dalam hati kita bisa membedakan mana yang benar dan salah. Itu kira-kira yang akan kita usung dalam Haul Ke-15 Gus Dur ini,” jelasnya.


Yenny menjelaskan bahwa setiap tahun, tema haul selalu mencerminkan karakter Gus Dur. Salah satu nilai yang terus dikenang adalah semangat Gus Dur dalam membela kelompok yang dilemahkan oleh sistem atau keadaan. Mereka adalah orang-orang mustad’afin dan terpinggirkan yang dipandang sebelah mata saja, sedangkan Gus Dur akan selalu membela mereka.


“Jadi ada satu hal yang disalahpahami bahwa Gus Dur selalu membela minoritas. Itu keliru. Gus Dur membela yang lemah. Ketika kelompok minoritas ada yang dilemahkan maka itu dibela oleh Gus Dur,” kata Yenny.


Jika minoritas mendominasi atau melakukan intimidasi, maka Gus Dur pun tetap akan menentangnya. Begitu juga mayoritas. Kalau mayoritas Muslim, misalnya, menjadi korban maka akan dibela mati-matian oleh Gus Dur.


“Jadi yang paling utama, Gus Dur membela mereka yang lemah, membela mereka yang dilemahkan oleh sistem atau lainnya,” pungkas Yenny.