Sowan PBNU, BP2MI Bertekad Berantas Sindikat Pekerja Migran Ilegal
Kamis, 18 Juni 2020 | 08:45 WIB
Pada pertemuan tersebut jajaran pejabat tinggi BP2MI menyampaikan tantangan yang saat ini dihadapi yakni melawan sindikat pekerja migran ilegal. (Foto: NU Online/Abdul Rahman Ahdori)
Jakarta, NU Online
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/6).
Pada pertemuan tersebut jajaran pejabat tinggi BP2MI menyampaikan tantangan yang saat ini dihadapi yakni melawan sindikat pekerja migran ilegal. Atas dasar itu pula BP2MI mengaku siap memberantas kejahatan yang diduga dilakukan oknum penguasa dan pengusaha tersebut.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya menyataan siap berperang dengan sindikat pengiriman pekerja secara ielgal.
Menurut dia, mereka adalah komplotan yang selama ini melakukan kejahatan secara terang-terangan, seolah bisa mengendalikan negara. Pihaknya meminta dukungan PBNU dan masyarakat luas agar perang melawan sindikat tersebut berjalan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
“Kami tadi menyampaikan bahwa ada agenda kami untuk berperang melawan sindikasi pengiriman pekerja migran secara ilegal. Dan secara persis mereka adalah komplotan yang selama ini secara terbuka melakukan kejahatan yang seolah bisa mengendalikan negara bisa membeli orang-orang yang hari ini mendapatkan mandat politik dalam kekuasaan,” kata Benny usai bertemu Kiai Said.
Ia menambahkan, negara akan hadir dan hukum akan segera bekerja menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi BP2MI. Bendera merah putih, lanjut dia, tidak boleh berkibar lebih rendah di bawah bendera perusahaan atau pemilik modal. Selama ini modal kapital yang dimiliki pengusaha seakan mengendalikan negara dan membeli orang-orang yang memiliki jabatan.
“Negara akan hadir dan hukum akan bekerja. Bendera merah putih tidak boleh berkibar lebih rendah di bawah bendera-bendera perusahaan,” katanya.
Saat berbincang dengan Kiai Said, Benny juga menyampaikan ada 9 juta pekerja migran ilegal yang sedang ditangani BP2MI. Jumlah itu berdasarkan data yang didapatkannya dari World Bank. Sementara berdasarkan data di sistem BP2MI, ada 3,7 juta orang PMI. Namun berdasarkan data di Kementerian Luar Negeri datanya berjumlah 4,5 juta orang.
Sementara itu, Kiai Said Aqil Siroj mendoakan agar niat tulus BP2MI menyelesaikan masalah-masalah TKI atau TKW di luar negeri bisa berjalan optimal. Kiai Said pun berpesan agar tidak ada ego sektoral antar-lembaga atau perorangan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
“Jangan ada lagi ego-ego sektoral dalam penanganan masalah rakyat,” ucap Kiai Said.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad