Suara Bergetar Tahan Tangis, Prof Nuh Terharu di Pleno IV Muktamar NU
Sabtu, 25 Desember 2021 | 07:41 WIB
Prof Nuh saat memberikan kalimat penutup Rapat Pleno IV Muktamar Ke 34 NU di GSG Unila. (Foto: tangkapan Layar Youtube)
Bandarlampung, NU Online
Suasana sangat haru saat Ketua Steering Committee Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama Prof M Nuh memberi kalimat pidato penutup sidang Pleno IV. Dengan suara bergetar menahan tangis, mantan Menteri Pendidikan RI ini mengungkapkan rasa syukurnya melihat pelaksanaan muktamar khususnya pemilihan ketua umum PBNU periode 2021-2026 berjalan dengan sangat baik dan lancar.
Ini sesuai dengan keinginan para kiai yang menitip pesan kepadanya untuk dapat menyelenggarakan muktamar yang diselenggarakan di Provinsi Lampung dengan suasana yang sejuk. Ia mengungkapkan bahwa muktamar kali ini dibayang-bayangi Muktamar Ke-33 di Jombang pada 2015 yang berlangsung kurang sesuai dengan keinginan.
“Tolong dijaga betul Muktamar ke-34 ini dengan sejuk, dengan sejuk, dengan sejuk. Dan Alhamdulillah panjenengan semua bisa bersama-sama membawa Muktamar Ke-34 ini dengan penuh kesejukan, dengan kesejukan," ucap Prof Nuh pada Sidang Pleno yang digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat (25/12/2021).
Oleh karenanya, pada rapat pleno yang dihadiri oleh para peserta yang terdiri dari PBNU, PWNU, PCNU, dan PCINU ini, Prof Nuh menyampaikan rasa syukurnya sekaligus menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh warga NU, pemerintah, dan seluruh elemen yang telah berkontribusi sehingga forum permusyawaratan tertinggi NU ini berjalan dengan lancar.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pesantren Darussaadah, Universitas Lampung, UIN Raden Intan Lampung, dan Universitas Malahayati yang telah menjadi tempat penyelenggaraan agenda-agenda kegiatan muktamar dengan baik.
Berjalannya Muktamar Ke-34 NU dengan sejuk ini lanjutnya menurutnya merupakan hadiah terbaik untuk Nahdlatul Ulama di penghujung 1 abad umurnya. Kesuksesan penyelenggaraan muktamar ini juga menjadi kado spesial untuk menyiapkan diri menghadapi abad ke dua umur NU.
“Mudah-mudahan ini menjadi bukti kecintaan kita semua terhadap Nahdlatul Ulama,” harapnya pada acara yang disiarkan langsung oleh Youtube TV NU ini.
“The future is yours. Masa depan NU ada di panjenengan semua. Oleh karena itu mari sama-sama kita kawal NU ini ke depan menuju 100 tahun NU yang kedua dengan baik dan rukun,” imbuhnya.
Kebersamaan dan kerukunan inilah yang menurutnya yang akan menjadi kekuatan di NU untuk membawa NU lebih baik ke depan.
Pada muktamar kali ini, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 melalui proses pemilihan. Gus Yahya mendapatkan 337 suara, sementara KH Said Aqil Siroj memperoleh 210 suara.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan