Nasional

Sukseskan Muktamar, 450 Banser Jalani Diklatsus di Pesantren Darussa'adah Lampung

Ahad, 5 Desember 2021 | 23:00 WIB

Sukseskan Muktamar, 450 Banser Jalani Diklatsus di Pesantren Darussa'adah Lampung

Para Anggota Banser menjalani Diklatsus di Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah. (Foto: Dok. Satkorwil Banser Lampung)

Jakarta, NU Online
Demi menyukseskan gelaran Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Lampung, sebanyak 450 Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menjalani pendidikan dan pelatihan khusus (Diklatsus) di Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah.


Diklatsus yang diinisiasi oleh Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung itu dikhususkan bagi Banser Protokoler dan Banser Lalu Lintas (Balantas). Agenda tersebut dijadwalkan selama tiga hari, Jumat-Ahad, 3-5 Desember 2021.


Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Hasan Basri Sagala, mengaku siap untuk mengawal suksesi Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Lampung.


“Pendidikan ini membekali para Banser untuk membantu kerja para panitia Muktamar NU dan kegiatan ini digelar sebagai penerapan dari perintah Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas,” kata Hasan kepada NU Online, Ahad (5/12/2021) malam.


Dijelaskan Hasan, Gus Yaqut telah memerintahkan kepada kader Ansor dan Banser untuk berpartisipasi aktif mengawal pelaksanaan Muktamar NU.


“(Diklatsus di Pesantren Darussa'adah ini) sesuai perintah bahwa semua kader Ansor dan Banser berkewajiban menyukseskan Muktamar NU,” tegas Hasan.


Mengenal Pesantren Darussa'adah
Pesantren Darussa'adah berada di bawah asuhan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Muhsin Abdillah. Pesantren yang didirikan pada 22 Rajab 1406 H (2 April 1986) ini akan menjadi salah satu lokasi Muktamar ke-34 NU.


Di pesantren yang berdiri di atas tanah seluas 4000 meter persegi itu, saat ini sedang dalam proses pembuatan atau pendirian Aula Muktamar NU untuk acara pembukaan dan pleno pemilihan. Tak hanya itu, kamar-kamar untuk tidur para peserta muktamar dan berbagai sanitasi juga sedang dikerjakan.


Keberadaan Pesantren Darussa’adah saat ini tidak lepas dari dinamika perjalanan hidup Kiai Muhsin Abdillah yang terlahir dari pasangan H Misran dan Hj Safurah di Banyu Urip, Binangun, Blitar, Jawa Timur pada 23 September 1951. Pada 1960-an, orang tua Kiai Muhsin pindah ke Lampung. Tepatnya di Desa Sadar Sriwijaya Kabupaten Lampung Timur.


Di sana, Kiai Muhsin kemudian mondok di Pesantren Darussalamah Lampung Timur, asuhan KH Ahmad Shodiq, ulama kharismatik di Lampung. Kiai Muhsin juga sempat mengenyam pendidikan di Pesantren Darussalam Sumbersari Kediri Jawa Timur.


Dari dua pesantren tersebut, kiai yang dikaruniai 12 anak itu akhirnya mendapatkan bekal ilmu agama yang kemudian diajarkannya di Pesantren Darussa’adah, yang kini memiliki sekitar 750 santri dan ratusan tenaga pendidik yang mengabdi di sana.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori