Syekh Abdullah bin Bayyah: Nahdlatul Ulama adalah Organisasi Keislaman Bereputasi, Jangkar Moderasi di Asia Tenggara
Senin, 6 November 2023 | 09:30 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Syekh Abdullah bin Bayyah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (5/11/2023). (Foto: istimewa)
Abu Dhabi, NU Online
Ulama senior dunia Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang beresidensi di Uni Emirat Arab (UAE), Syekh Abdullah bin Bayyah, mengungkapkan rasa gembiranya akan keberadaan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keislaman terbesar di Indonesia. Dikatakannya, NU merupakan sebuah organisasi keislaman dan institusi bereputasi yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, keagamaan, kenegaraan, dan kemanusiaan.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Syekh Abdullah bin Bayyah dalam majlis pertemuan khusus bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, di ruang rektorat Mohammed Bin Zayed University for Humanities (MBZ UH) di Abu Dhabi, UAE, pada Ahad malam (5/11/2023).
“Nahdlatul Ulama adalah sebuah lembaga keagamaan yang penting, institusi yang bereputasi yang telah memainkan peran besar dalam berbagai lini kehidupan, mulai sosial, keagamaan, kenegaraan, dan bahkan kemanusiaan,” ungkap Syekh Abdullah bin Bayyah.
Ditambahkan oleh ulama yang juga Kepala Dewan Tinggi Keilmuan pada MBZ UH, jika NU adalah jangkar moderasi ajaran agama Islam (wasathiyyah al-Islâm) di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Syekh Abdullah bin Bayyah atas sambutannya yang hangat. Diungkapkannya jika Syekh Abdullah bin Bayyah adalah salah satu guru pemikirannya dalam keislaman dan kemanusiaan.
Ketua Umum PBNU juga mengapresiasi kiprah dan peran Syekh Abdullah bin Bayyah sebagai salah satu ulama rujukan dalam keislaman dan kemanusiaan, baik dalam skala nasional UAE ataupun internasional secara luas.
“Saya menyampaikan salam hormat dan takzim saya kepada Syekh Abdullah bin Bayyah sebagai ulama senior dunia Islam dan rujukan penting umat manusia dalam nilai-nilai luhur,” ungkap Gus Yahya, sapaan akrab Ketua Umum PBNU.
Gus Yahya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak UAE dan Majlis Hukama Muslimin yang telah mengundangnya untuk datang ke UAE guna menyampaikan salah satu pidato utama dalam acara Global Faith Summit on Climate Action, atau Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim, yang akan diadakan pada 6-7 November 2023.
Konferensi para pemuka agama dunia tersebut diadakan atas Kerjasama Majlis Hikama Muslimin UAE bekerjasama dengan PBB, sebagai bagian dari rangkaian acara COP28 UAE - United National Climate Change Conference.
Hadir pula dalam pertemuan antara Ketua Umum PBNU dan Syekh Abdullah bin Bayyah; H.E. Khalifa al-Zhahiri (Ketua Majlis Wali Amanat MBZ UH), H.E. Syekh al-Mahfuzh bin Bayyah (Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Forum for Peace), serta para jajaran pejabat MBZ UH.
Sementara itu, dari pihak PBNU, hadir mendampingi Gus Yahya masing-masing dari KH Abdul Ghofur Maimoen (Rais Syuriyah PBNU), Charles Holland Taylor (CSCV), A. Ginanjar Sya’ban (Wasekjen PBNU), dan Muhammad Sadri (Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi).