Tingkatkan Profesionalisme, Perhimpunan Dokter NU Terus Upayakan Kesehatan Masyarakat
Ahad, 7 Juni 2020 | 13:30 WIB
Jakarta, NU Online
Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) terus berupaya memperluas pengabdiannya di masyarakat dalam bidang kesehatan. Langkah itu diyakini menjadi nilai profesionalisme dokter di lingkungan Nahdlatul Ulama. Karena itu, pada Muktamar NU ke-34, PDNU berharap ditetapkan menjadi badan otonom (banom) NU.
Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr Muhammad S Niam mengatakan, di usianya yang masih belia, sudah banyak agenda yang dilakukan. Namun dia mengakui, kehadiran PDNU di masyarakat belum terpublikasi dengan maksimal sehingga ke depan PDNU berkomitmen memperkuat pengabdiannya di masyarakat dalam bidang kesehatan.
“Insyaallah ke depan, dengan adanya muktamar, apabila terlaksana dengan waktu dekat, PDNU bisa menjadi banom. Kita berusaha mengambil langkah dan mengambil porsi lebih banyak dalam ikut membantu upaya kesehatan,” kata Niam saat Halal bi Halal Asosiasi Rumah Sakit Islam NU (Arsinu) dan PDNU yang digelar secara virtual, Ahad (7/6).
Hadir pada Halal bi Halal tersebut Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj, Ketua PBNU Bidang Kesehatan dr Syahrizal Syarif, Ketua Lembaga Kesehatan NU dr Hisyam Said Budairy, Ketua Umum Arsinu dr HM Zulfikar As’ad, Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr. Muhammad S Niam, Sekretaris PDNU dr A. Fariz Malvi Zamzam Zein dan para ketua pengurus wilayah Arsinu dan PDNU se-Indonesia.
Niam menjelaskan, PDNU secara kelembagaan telah berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme dokter-dokter NU. Pihaknya pun terus intens melakukan komunikasi dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (ARSINU) dalam rangka menciptakan sinergitas program kegiatan.
“Kami siap meningkatkan profesionalisme dokter NU dan ikut secara bersinergi dengan Arsinu dan LK PBNU melaksanakan program-program PBNU di dalam bidang kesehatan,” tuturnya.
Kepengurusan PDNU sendiri dikukuhkan pada November 2018 lalu. Tugasnya adalah mengelola sumber daya manusia NU lulusan dari perguruan tinggi kesehatan atau kedokteran. Sumber daya tersebut diharapkan dapat bersinergi dengan program-program PBNU untuk membangun manusia seutuhnya di bidang kesehatan sehingga bisa ditempatkan ke Arsinu.
Untuk memperkuat itu, sebelumnya PDNU menargetkan merekrut 30 ribu dokter, bahkan 56 ribu dokter untuk bergabung ke PDNU. Tujuannya ingin mewujudkan dokter NU yang santun.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi