Unisma Sediakan Beasiswa bagi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
Rabu, 5 Oktober 2022 | 07:30 WIB
Malang, NU Online
Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terus menjadi perhatian publik. Ratusan korban yang meninggal membuat sejumlah kalangan prihatin.
Sebagai bentuk kepedulian, Universitas Islam Malang atau Unisma menyiapkan beasiswa bagi anak korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/2022) itu. Hal tersebut disampaikan Rektor Unisma, Prof Maskuri dalam konferensi pers, Selasa (04/10/2022).
“Unisma akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yang orang tuanya menjadi korban,” katanya kepada sejumlah insan media.
Beasiswa diberikan kepada mereka yang tengah kuliah di Unisma atau yang tahun depan ingin kuliah. Apalagi anak yang bersangkutan serius untuk belajar dan punya prestasi, maka akan diberikan beasiswa.
Bantuan tersebut akan diberikan bagi putra-putri yang berniat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliahan pada saat penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun depan. Demikian pula kepada mereka yang kini tengah kuliah dan berstatus sebagai mahasiswa Unisma.
Bentuk beasiswa tersebut nantinya dapat berupa pembebasan biaya Uang Kuliah Tunggal atau UKT. Dan program bantuan ini, kata dia, merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan Unisma kepada para korban maupun keluarganya yang terdampak insiden tersebut. Karenanya, kampus ini tidak menetapkan kuota tertentu.
“Ini kepedulian dan keprihatinan kami. Terutama bagi yang orang tuanya wafat di tragedi Kanjuruhan itu,” ungkap dia .
Dirinya menyampaikan keprihatinan atas tragedi yang menewaskan setidaknya 125 orang tersebut. Maka, bantuan menjadi bagian dari ikhtiar Unisma untuk meringankan beban anak-anak yang orang tuanya wafat ketika menonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan.
Ditambahkan Maskuri, pihaknya juga berduka sebab salah seorang mahasiswanya turut meninggal dunia usai ikut menyaksikan pertandingan tersebut. Ia bernama Abian Hasiq Rifki, mahasiswa angkatan 2022 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil asal Kraksaan, Probolinggo.
“Kami kemarin sudah mengutus dari dekanat maupun rekrorat agar ada yang takziah ke sana untuk menyampaikan rasa duka mendalam kami terhadap mahasiswa yang wafat tersebut,” tuturnya.
Melalui cerita yang diperoleh dari keluarga korban, masih kata Maskuri, almarhum meninggal dengan kondisi sekujur tubuhnya utuh dan baik.
“Kami tidak tahu apalah faktor gas air mata atau sebagainya. Yang jelas, kami yang datang ke sana mendapat cerita dari orang tuanya bahwa setelah dilihat sekujur tubuhnya tidak ada yang luka, bahkan lebam terkena benturan. Itu (luka) tidak ada,” urainya.
Sementara itu, Wakil Rektor 4 Bidang Kelembagaan, Publikasi, dan Teknologi Informasi, Istirochah Pujiwati menambahkan, pihaknya akan segera menyusun prosedur terkait program bantuan beasiswa ini. Termasuk, syarat dan dokumentasi apa saja yang diperlukan oleh calon pendaftar.
“Secara teknis kita akan susun SOP-nya bagaimana,” katanya.
Disampaikan bahwa pihak kampus akan membuat pengumuman melalui flayer digital untuk disampaikan di masing-masing fakultas. Yakni bagi bapak/ibu atau orang tuanya yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan ini. Mereka nantinya melengkapi dokumen bahwa memang benar orang tuanya menjadi korban. Mereka nantinya yang akan diberi beasiswa.
Kontributor: Imam Khusnin Ahmad
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi