Nasional

Untuk Dakwah, NU Buka Pintu Kesenian

Selasa, 26 Maret 2013 | 10:00 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk kepentingan dakwah, Nahdlatul Ulama membuka pintu kesenian. Kesenian merupakan ruang luas yang sangat efektif bagi kepentingan dakwah dan syiar Islam.

<>

Demikian dikatakan violinis santri yang mendunia Sagaf Faozata Adzkiya kepada NU Online dalam sebuah wawancara lewat telepon, Kamis (21/3) malam.

“NU tidak menyampaikan dakwah melalui satu medium. Penanaman dakwah juga dilakukan melalui pintu seni dan budaya,” ungkap Sagaf yang dibesarkan dalam keluarga pesantren di Cilacap Jawa Tengah.

Atas sikap NU itu, Sagaf yang menamatkan sekolah musik di Yogyakarta (2003) menyatakan kenyamanannya berekspresi. Karena, NU menurutnya, tidak membenturkan agama dengan kesenian.

Dengan sikap NU atas kesenian, umat Islam secara leluasa mengembangkan bakat dan aneka bentuk ekspresi tanpa beban keagamaan, tambah Sagaf yang menyelesaikan kuliah jurusan musik di ISI Yogyakarta, (2011).

Sagaf Faozata Adzkiya adalah anggota orkestra kemerdekaan 17 Agustus (Gita Bahana Nusantara) di Istana Merdeka pada tahun 2002, 2007, 2008, 2009, dan 2010. Ia juga anggota Southeast Asian Youth Orchestra and Wind Ansamble (SAYOWE) di Bangkok tahun 2004, 2007, 2008.

Pada malam Pidato Kebudayaan dan malam Anugerah Asrul Sani dalam rangka 10 tahun NU Online, Kamis (28/3) malam, ia akan mementaskan irama Selawat Badar, Indonesia Raya, dan beberapa lagu lain dengan instrumen violin.

 


Penulis: Alhafiz Kurniawan


Terkait