Vaksin PMK Tak Kunjung Datang, Peternak Sapi Mengadu ke PBNU
Kamis, 7 Juli 2022 | 17:00 WIB
Sejumlah peternak sapi dari Kabupaten Malang, Jawa Timur mengadu ke PBNU soal wabah PMK yang menyerang ternak mereka. (Foto: dok. LPP PBNU)
Jakarta, NU Online
Sekertaris Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdatul Ulama (LPP PBNU), Tri Chandra Aprianto menerima pengaduan dari LPP PCNU Kabupaten Malang dan perwakilan peternak sapi di Kabupaten Malang, Kamis (7/7/2022) di Kantor LPP PBNU, gedung PBNU lantai 6 Jakarta.
Jawa Timur merupakan provinsi yang telah ditetapkan sebagai zona merah akibat dari tingginya kasus terkonfirmasi positif wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang telah mencapai di atas 100.000 ekor. Kabupaten Malang merupakan daerah terdampak dengan kasus positif PMK yang terus meningkat.
“70 ekor sapi perah kami di Milkindo Farm, seluruhnya dinyatakan positif PMK, 6 ekor mati. Kondisi kami saat ini sangat berat, produksi susu sapi menurun hingga 90 persen, ditambah lagi harga pakan yang melambung tinggi. Kalau pun mau dijual hanya laku Rp2,5 juta per ekor. Permasalahan ini sangat kompleks hingga kami sangat tidak berdaya,” kata Bagus Cahyo saat mengadu ke Sekertaris LPP PBNU Tri Chandra Aprianto.
Bagus Cahyo juga menjelaskan, saat ini para peternak di Kabupaten Malang hanya bisa pasrah dan bedoa agar dapat melalui masa sulit ini. Menurut dia, dengan tambahan vitamin dan herbal yang dibuat sendiri mudah-mudahan dapat bertahan melewati masa sulit ini.
“Memang saat ini kami peternak sapi perah di Kabupaten Malang sebagian besar telah mendapatkan vaksin untuk hewan yang belum terpapar, akan tetapi untuk para peternak sapi potong belum mendapatkan vaksin, ini yang membuat kami para peternak was-was,” ungkap Bagus.
Hal senada juga diungkapkan peternak sapi potong, Imam Fauzi yang turut mengadukan masalah ke PBNU. “Kami harap untuk peternak sapi potong segera mendapatkan vaksin agar kami tenang,” Imam Fauzi.
Ketua Bidang Industri Pertanian LPP PCNU Kabupaten Malang, Anang Ashuri sangat berharap LPP PBNU dapat membantu kesulitan warga NU yang bergerak di sektor peternakan sapi untuk sesegera mungkin mendapatkan pertolongan. Karena saat ini ongkos produksi peternak meningkat tajam, harus menambah nutrisi makanan ditambah harga pakan ikut naik sehingga benar-benar mengahdapi situasi sulit.
Sementara itu, Sekertaris LPP PBNU Tri Chandra Aprianto mendesak pemerintah dalam hal ini Satgas Penanggulangan PMK, dengan Tim Pelaksana BNPB dibantu lima wakil Ketua Kementrian Pertanian, Kemendagri, Kemenko, TNI, dan Polri untuk segera menangani dengan serius masalah ini karena peternak telah kehilangan ternak dan pemasukan karena wabah ini.
“Kami LPP PBNU akan segera berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan PMK, agar segera merealisasi program penanggulangan wabah PMK ini secara serius baik ketersediaan vaksin untuk hewan yang sehat atau pun realisasi bantuan lain guna meringankan beban para peternak sapi terutama bagi yang sapinya mati,” tegas Tri Chandra Aprianto.
Aprianto juga mengaharapkan pemerintah melakukan terobosan-terobosan penaggulangan wabah PMK ini secara cepat dan tepat agar para peternak sapi ini dapat beraktivitas produksi lagi dengan normal.
“Badai wabah Covid-19 baru reda, ditambah wabah PMK tentu ini sangat berat bagi para peternak sapi pada umumnya dan peternak nahdliyin khusunya, semoga badai PMK ini cepat berlalu,” tandas Aprianto.
Kontributor: Imam Iswadi
Editor: Fathoni Ahmad