Waketum PBNU: Seri Halaqah Harlah Kuatkan Pemberdayaan Pengurus dan Nahdliyin
Jumat, 4 Maret 2022 | 00:30 WIB
Palembang, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Nusron Wahid, mengatakan bahwa seri Halaqah Lingkungan Hidup, Temu UMKM dan Petani Kelapa Sawit yang digelar Jumat, 4 Maret 2022, wajib diikuti dengan saksama.
Sebab, tindak lanjut dari terselenggaranya halaqah tersebut dinilai dapat menguatkan pemberdayaan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), dan seluruh warga Nahdliyin di pulau Sumatra, utamanya yang berprofesi sebagai petani sawit.
“Sayang kalau tidak mengikuti acara ini dari awal sampai akhir. Karena PBNU mengadakan kegiatan ini tidak lanjutnya bukan untuk PBNU lagi. Tapi untuk PCNU, MWCNU, untuk madrasah dan pesantren,” ujarnya dalam Forum Silaturahmi PWNU dan PCNU se-Sumatra di GOR Dempo JSC, Kamis (3/3/2022) malam.
“Wabil khusus untuk Nahdliyin, terutama yang berprofesi petani kelapa sawit dan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan,” sambung Nusron.
Adapun rangkaian halaqah sendiri terbagi menjadi dua kelas, yakni kelas A dan B. kedua halaqah tersebut akan digelar 4-5 Maret 2022, sejak pagi hingga sore. Jumlah keseluruhan peserta halaqah sedikitnya 535 orang dengan skema pembagian peserta halaqah kelas A diikuti 210 peserta dan halaqah kelas B diikuti oleh 325 peserta.
Komposisi peserta yang hadir dalam rangkaian Harlah NU di Palembang itu terdiri dari 10 PWNU dan 99 PCNU. Halaqah kelas A akan digelar di Tenda Venue Komplek JSC dan Halaqah kelas B dilangsungkan di GOR Dempo JSC.
Ketua PBNU Alissa Qotrunnada Wahid menyampaikan alur kegiatan Harlah ke-99 NU di Palembang 4 Maret 2022. Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu mengatakan, kegiatan pada Jumat 4 Maret 2022 sangat padat. Ia meminta para peserta untuk hadir lebih awal.
“Besok rangkaian kegiatan kita banyak sekali. Ada penanaman pohon, ada temu petani sawit di Muara Enim sekaligus penyerahan bantuan awal untuk peremajaan sawit. Ada acara puncak harlah besok malam,” kata putri sulung Gus Dur itu.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori