Jakarta, NU Online
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Letjend Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, sebagai bagian dari bangsa indonesia, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) wajib untuk meningkatkan wawasan kebangsaan. Ia yakin pelajar NU kuat dalam hal itu karena sudah memiliki modal dasar.
<>
“Saya setiap saat Kang Said pidato selalu mendengar kata kebangsaan. Oleh karena itu tidak usah diragukan bahwa wawasan kebangsaan sudah berada di dalam lubuk hati IPNU,” ungkapnya pada stadium general peringatan hari lahir(Harlah) ke-60 IPNU di aula Perpustakaan Nasional Jakarta, Senin malam (24/2).
Ia juga yakin IPNU memiliki pemahaman kebhinekaan karena Ketua Umum PBNU sering ceramah tentang pluralisme. “Inilah modal yang harus dibina, proaktif untuk mewujudkan cita-cita bangsa mandiri, sehingga menjadi bangsa unggul dalam percaturan regional dan internasional,” katanya.
Wawasan kebangsaan, tambah dia, bukan datang dengan tiba-tiba secara apa adanya, tapi harus diperjuangkan terus-menerus karena hal itu untuk menjaga kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Ia juga mengatakan tantangan IPNU ke depan, yaitu harus proaktif untuk berdiri di depan, tengah, dan belakang untuk menggerakakn wawawsan kebangsaan. Sebab, kata dia, ada indikasi gaya hidup sekarang yang mementingkan individu, sedangkan kepentingan bersama, gotong royong makin pudar. “Inilah tantangan generasi muda untuk mempertegas wawasan kebangsaan,” tegasnya pada harlah bertema “60 Tahun Berkhidmah untuk Indonesia” tersebut.
Selain stadium general Wamenhan, harlah yang digelar Pimpinan Pusat IPNU itu mendaulat Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk menyampaikan taushiyah. Hadir juga pada kesempatan mantan-mantan Ketua Umum IPNU. (Abdullah Alawi)