Nasional

Wapres Ajak Warga Tumbuhkan Semangat Persatuan Bangsa Hadapi Pandemi

Ahad, 1 Agustus 2021 | 22:00 WIB

Wapres Ajak Warga Tumbuhkan Semangat Persatuan Bangsa Hadapi Pandemi

Wapres RI KH Ma’ruf Amin saat berpidato dalam dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, pada Ahad (1/8). (Foto: Dok. Setwapres)

Jakarta, NU Online
Wapres RI KH Ma’ruf Amin mengajak seluruh masyarakat Indonesia serta para tokoh agama untuk sama-sama menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya dalam rangka menghadapi musibah berupa pandemi Covid-19.


“Mari kita terus berdoa kepada Allah, semoga semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat perjuangan, semangat kebangkitan nasional terus dapat kita tumbuh dan bangkitkan untuk menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19,” tutur Wapres secara virtual dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, pada Ahad (1/8).


Dijelaskan, Nabi Muhammad saw telah memberi petunjuk untuk dapat menghadapi berbagai musibah, yakni agar senantiasa meminta pertolongan kepada Allah dan tidak lemah dalam membangun kekuatan. 


“Kekuatan bisa kita bangun manakala kita bisa membangun kekuatan nasional yang pernah kita miliki ketika kita memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Satu hal lagi yang perlu menjadi contoh dan teladan buat kita semua, dari perjuangan para pendahulu kita yaitu adanya cinta kepada Tanah Air atau hubbul wathan,” terangnya.


Menurut Wapres, rasa cinta Tanah Air itulah yang mendorong para pejuang kemerdekaan Indonesia bersatu-padu, bahu-membahu, saling menopang satu sama lain, tidak takut mati, dan tidak peduli siapa yang menjadi pemimpin perjuangan pada waktu itu. Sebab, yang terpenting adalah Indonesia harus merdeka. 


Kiai Ma’ruf menuturkan, semangat hubbul wathan minal iman itu pula yang mendorong Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad yang menggerakkan masyarakat Indonesia, khususnya di Surabaya, untuk bertempur mati-matian melawan penjajah.


Ketika itu, kata Wapres, Resolusi Jihad dikeluarkan lantaran Indonesia yang baru dua bulan diproklamasikan tetapi penjajah sudah datang kembali. Masa-masa itu, Indonesia dalam keadaan kritis karena kekuatan nasional belum terkonsolidasi.


“Kemudian terjadilah pertempuran 10 November dan berhasil mengusir penjajah. Indonesia yang baru lahir dua bulan itu dapat terselamatkan. Itulah semangat hubbul wathan minal iman. Cinta tanah air bagian dari iman,” katanya.


Cinta Tanah Air
Jika saat ini, bangsa Indonesia mampu menumbuhkan semangat hubbul wathan minal iman yang telah dicetuskan oleh KH M Hasyim Asy’ari, Wapres yakin apa pun tantangan yang sedang dihadapi pasti akan dapat diatasi bersama. 


“Marilah kita terus berdoa agar memperoleh berkah, rahmat, dan inayah-Nya sehingga kita mampu menghadapi semua hal yang menjadi tantangan kita, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19,” harap Wapres.


Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada tokoh agama yang telah membantu dan mendampingi masyarakat dalam melewati kondisi sulit selama pandemi Covid-19 ini. Dengan jumlah penduduk di atas 270 juta, pemerintah sangat membutuhkan bantuan tokoh agama untuk mengarahkan umat.


“Semoga Tuhan membukakan jalan kepada kita dan memudahkan langkah kita melawan Covid-19,” imbuh pria asal Solo ini.


Kepala Negara meyakini, semangat gotong-royong yang telah diwariskan para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bersatu padu dalam menangani Covid-19.


“Saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, melakukan ikhtiar lahir batin, bersama-sama menghadapi pandemi. Saya percaya, semangat kebersamaan dan gotong-royong yang diwariskan pendiri bangsa akan selalu melekat pada jiwa kita laksana api yang menyala,” tandas Presiden.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori