"Saya sangat berharap santri bisa menjadi anak muda yang sukses memberikan dampak yang positif, bisa jadi contoh bagi yang lainnya, dan tidak meninggalkan ilmu agama. Skill dapat dan keimanan juga kuat," kata Yenny Wahid usai ziarah ke Tebuireng Jombang, Rabu (17/2/2022). (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)
Jombang, NU Online
Aktivis Nahdlatul Ulama Yenny Wahid berharap para santri bisa menjadi role model (panutan) bagi generasi muda dengan memiliki skill (keahlian) yang bagus dan keimanan yang kuat.
Skil yang dimaksud, kata Yenny, yaitu berhubungan dengan kreativitas dalam memanfaatkan fasilitas teknologi di era milenial.
Harapan ini disampaikannya saat berkunjung ke Pesantren Tebuireng untuk berziarah ke makam KH Muhammad Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rabu (16/2/2022). Yenny Wahid datang bersama sang suami Dhofir Farisi dan rombongan ziarah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Saya sangat berharap santri bisa menjadi anak muda yang sukses memberikan dampak yang positif, bisa jadi contoh bagi yang lainnya, dan tidak meninggalkan ilmu agama. Skill dapat dan keimanan juga kuat," kata Yenny.
Menurut Yenny, alasannya berharap santri bisa menjadi role model karena baginya santri paling siap menghadapi dunia milenial. Karena dunia milenial itu yang dibutuhkan bukan hanya keilmuan eksak, tapi juga kecerdasan, kreatifitas, dan disiplin.
"Santri terbiasa dengan hidup disiplin dengan pola yang diatur dalam proses belajar di pesantren," imbuh Yenny.
Dalam pandangan Yenny Wahid, santri memiliki mental yang kuat dan mandiri. Karena terbiasa hidup mandiri dan jauh dari keluarga selama belajar di pesantren.
Kesuksesan di era milenial bukan karena IQ dan modal finasial yang tinggi, kesuksesan orang di masa ini yaitu seseorang yang punya stamina untuk berlari jangka panjang.
"Bukan berlari cepat jangka pendek, tapi berlari jarak jauh alias marathon. Santri punya kemampuan ini karena dilatih tekun dan punya daya tahan mental," tegas Yenny.
Yenny Wahid lalu menjelaskan bahwa dirinya saat ini sibuk menjalin hubungan dengan negara Timur Tengah untuk perdamaian dan menarik investasi ke Indonesia dengan membangun hubungan yang lebih baik lagi.
Ke depan, santri diharapkan bisa aktif di berbagai elemen masyarakat dan go internasional. "Saya lihat investasi dunia Arab masih kurang di Indonesia. Agar bisa membawa dampak positif ke masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan. Dubes Arab Saudi juga sudah merespons," tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Kendi Setiawan