Obituari

Innalillahi, Gus Umar Fayumi Kajen Pati Tutup Usia

Kamis, 31 Agustus 2023 | 22:05 WIB

Innalillahi, Gus Umar Fayumi Kajen Pati Tutup Usia

Salah satu pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum Kajen, Margoyoso, Pati, KH Abdullah Umar Fayumi (Gus Umar) dikabarkan tutup usia di Semarang Kamis (31/8/2023) malam (Foto; istimewa)

Jakarta, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.


Ada kabar duka dari Pesantren Raudlatul Ulum Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. Salah satu pengasuh pesantren ini, KH Abdullah Umar Fayumi (Gus Umar), dikabarkan tutup usia di Semarang. Ia menghembuskan nafas terakhir di RS Kariyadi Semarang, Kamis (31/8/2023) malam sekira pukul 20.05 WIB.


Kabar berpulangnya aktivis muda NU ini menyebar di sejumlah media sosial seperti WhatsApp dan Facebook pada Kamis malam. Beberapa koleganya di Jakarta juga mengkonfirmasi atas wafatnya Gus Umar.


Bulan lalu, Gus Umar terlibat dalam kecelakaan mobil bersama Gus Zaim, Wakil PCNU Pati. Mobil yang ditumpanginya ringsek di bagian depan sebelah kiri.


Gus Umar Fayumi adalah putra bungsu pasangan KH Ahmad Fayumi Munji dan Nyai Hj Yuhanidz Fayumi. Kedua orang tuanya adalah pendiri Pesantren Raudlatul Ulum Kajen, Margoyoso, Pati yang nasabnya tersambung kepada waliyullah Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen.


Ayahnya, Kiai Fayumi Munji merupakan aktivis NU Pati dan Jawa Tengah. Selain pernah menjabat Rais Syuriyah PCNU Pati, Kiai Fayumi juga aktif di PWNU Jawa Tengah dan aktif mengikuti Muktamar, Munas, dan Konbes NU.


Sementara sang ibu, Nyai Yuhanidz, merupakan aktivis Muslimat NU Pati. Selain pernah menjabat Ketua Muslimat NU Pati selama 2 periode, ibunya adalah sosok mubalighah (penceramah) yang aktif memberikan pencerahan di tengah masyarakat.


Dalam catatan Jamal Makmur Asmani, Gus Umar yang terlahir dari pasangan kiai dan bu nyai yang aktif di NU tentu menempa sosok egaliter itu menjadi ilmuwan dan aktivis unggul yang selalu menebarkan kemanfaatan kepada masyarakat luar lintas sektoral.


"Penulis pertama kali bertemu Gus Umar pada tahun 1995 saat menginjakkan kaki di Pesantren Raudlatul Ulum dan di Perguruan Islam Mathali’ul Falah (PIM) Kajen yang dikenal sebagai sekolah para kiai," tulis Jamal dalam akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.


Menurut Jamal, Gus Umar merupakan sosok yang sangat berwawasan luas. Cara berpikirnya pun sangat filosofis karena beliau melihat masalah dari akarnya. Gus Umar melatih para santri untuk berpikir detail, luas, mendalam, dan solutif. Tidak dangkal, menghakimi, menyalahkan, apalagi reaktif yang justru tidak menyelesaikan masalah.


Hingga berita ini ditulis, belum terkonfirmasi kapan dan di mana Gus Umar akan dimakamkan. Nyai Hj Badriyah Fayumi, kakak kandungnya, yang dihubungi NU Online pada Kamis malam Jumat belum memberi jawaban.