Innalillahi, Sekretaris Majelis Ifta Jatman KH Masroni Wafat
Jumat, 2 Oktober 2020 | 11:00 WIB
Semarang, NU Online
Innalillahi wainnaa ilaihi roojiuun, KH Muhammad Masroni Sekretaris Majelis Ifta Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Muktabarah an-Nahdliyah (Jatman) meninggal dunia karena sakit.
Informasi yang beredar di grup WA alumni Futuhiyyah Mranggen Demak, MUI Provinsi Jawa Tengah, dan grup-grup WA, aktivis NU Demak menyebutkan Kiai Masroni meninggal Jumat (2/10) dan akan dimakamkan di Komplek Pesantren Sunan Gunung Jati Ba'alawy Jl. Kampung Malon RT 01 RW 06 Gunungpati, Kota Semarang, jam 08.00 wib Sabtu (3/10).
Bendahara Idarah Su'biyah Jatman Demak Ali Maskun mengatakan, tidak hanya keluarga dan santri almarhum merasa kehilangan, tetapi NU dan Jatman juga sangat kehilangan.
"Almarhum sangat tekun dan total dalam berkhidmah di NU dan Jatman di sela kesibukannya mengasuh santri Pesantren Sunan Gunung Jati Ba'alawy di Gunung Pati Semarang, " kata Ali Maskun kepada NU Online di Demak, Jumat (2/10).
Dikatakan, sebelum aktif di Jatman semasa remaja dan mudanya, almarhum aktif dan menempa diri di lingkungan badan otonom NU di Demak , yakni di IPNU dan GP Ansor.
"Semangat berorganisasinya terbawa saat Kiai Masroni mengikuti baiat thariqah dan aktif di Idaroh Aliyah Jatman saat dipimpin Habib Lutfi bin Ali Yahya," ujarnya.
Di Jatman Pusat lanjutnya, Kiai Masroni selalu menempati pos sekretaris, mulai dari wakil sekjen, sekjen hingga sekretaris majlis Ifta Idaroh Aliyah hasil muktamar Jatman di Pekalongan beberapa tahun lalu.
"Beliau yang saat ini menjabat sebagai Mustasyar MWCNU Gunungpati, Semarang gigih sekali dalam turut serta mengembangkan Jatman, seakan berbagai penyakit yang menggerogoti kesehatannya tidak dihiraukan, meski sakit sebisa mungkin tugas organisasi tetap dijalankan," katanya.
Dia menambahkan, selama berkhidmah di Jatman dirinya sangat terkesan dengan ketekunan alamarhum yang tak kenal lelah mengenalkan dan membimbing kalangan muda terutama mahasiswa tentang ajaran thariqah.
"Kiai Masroni terbiasa keluar masuk kampus perguruan tinggi untuk mengenalkan dan mengajarkan amalan thariqah kepada akademisi baik mahasiswa atau dosen, harapannya kampus dan mahasiswa Indonesia dapat terbentengi dari ancaman berbagai paham sesat dengan mengamalkan ajaran thariqah di bawah bimbingan guru/mursyid," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz