Seseorang minta nasihat kepada Rasulullah SAW:
يارســـولَ اللًــهِ دُلًــنِى على عمـــلٍ يُدْخِلُــنى الجــنًةَ
Artinya, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku satu amalan yang bisa memasukkan aku ke surga!"
Di luar dugaan orang tersebut, Rasulullah SAW memberikan jawaban yang teramat simpel:
لاتـــَـــكْذِبْ
Artinya, "Jangan bohong!"
Jangan bohong? Kayaknya gampang sekali. Kedengarannya enteng banget. Ternyata, tidak mudah ya untuk berhenti berbohong. "Berkata-kata jujur," memang menjadi syarat utama masuk surga. Itu berarti, si tukang bohong bakalan masuk neraka.
Bohong punya kalimat-kalimat equivalensinya seperti: ngibul, membual, omong kosong, ngerumpi, menyulap, menipu, ingkar janji, munafik, bermuka dua, standar ganda, memproduksi hoaks, menghasut, memelintir, dan memanipulasi. Amalan-amalan durjana itu hanya jadi "penghambat masuk surga."
Nabi juga mengultimatum agar kita "memberikan suatu jaminan" kalau kita mau "dijamin masuk surga." Jaminan pertamanya:
اصْـــدقوا إذاحدثتــُــم
Artinya, "Jujurlah kalau bicara!"
Lima jaminan sisanya: "Kalau berjanji, tepati. Kalau dipercayai amanat, laksanakan. Jagalah kemaluanmu. Tundukkan pandanganmu. Tahanlah tanganmu!" (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi).
Bukan tanpa alasan kalau jujur dan bohong jadi "first priority" untuk menyeleksi calon penghuni surga dan calon penghuni neraka. Nabi memberikan alasan dan rahasianya:
عَليكم بالصِدْقِ فإنً الصًدقَ يهدِى إلى البِرً، وإنً البرً يهدى إلى الجنًةِ وإيــًاكم والكَذِبَ فإنً الكذِبَ يَهٔدِى إلى الفُجُورِ، وإنً الفُجورَ يهدى إلى النًار
Artinya, "Hendaknya kalian jujur karena jujur menuntun kepada kebaikan (al-birru). Sedangkan kebaikan menuntun ke surga. Jauhilah bohong karena bohong menuntun kepada kejahatan (al-fujur). Sedangkan kejahatan menuntun ke neraka," (HR. Bukhari).
Jadi jelas, jujur adalah pintu surga yang harus didekati dan dipelihara. Sedangkan bohong adalah pintu neraka yang harus ditolak dan tidak boleh disentuh. Perintah Nabi ini sangat tegas, telak, dan mengena:
عليكم بالصـًدقِ فإنًه بابٌ من أبوابِ الجنًةِ، وإيًاكم والكذِبَ فإنًه بابٌ من أبوابِ النًار
Artinya, "Hendaknya kalian jujur karena jujur merupakan salah satu pintu surga. Jauhilah bohong karena bohong merupakan salah satu pintu neraka," (HR. Al-Khatib dari Sayyidina Abu Bakar RA).
Al-birru berarti kebaikan dan al-fujur berarti kejahatan atau pelacuran. Anehnya, kok adaaa saja tuh pabrik bir yang di dalam kompleksnya ada Masjid Al-Birru. Duh, para pemabuk juga pada ingin masuk surga. Walaaah, walah! Semoga saja mereka bertobat.
Penulis adalah pendiri Lembaga Kursus Kaligrafi (Lemka). Ia juga pengajar pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.