Pimpinan DPR Kembali Soroti Banyaknya Kiai yang Wafat di Masa Pandemi
Senin, 5 Juli 2021 | 10:45 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti banyaknya kiai dan nyai pondok pesantren yang meninggal dunia di masa pandemi Covid-19. Ia pun mendorong pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah strategis untuk kalangan pesantren.
Muhaimin Iskandar mendesak pelaksanaan vaksinasi di pondok pesantren untuk ditingkatkan, terutama bagi para kiai, nyai, dan guru. Ia sangat prihatin mendengar kabar duka wafatnya kiai dan nyai dalam waktu yang berdekatan.
“Hampir setiap hari saya dengar kabar duka panutan kita, para kiai kita banyak yang meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Karena itu saya minta vaksinasi untuk mereka ditingkatkan,” pinta Muhaimin Iskandar belum lama ini di Jakarta.
Kasus meninggalnya kiai tersebut memang tidak bisa disimpulkan akibat Covid-19. Namun rentetan kasus yang terjadi dalam kurun waktu yang tidak berjauhan patut diwaspadai imbas dari Covid-19.
"Apalagi sekarang banyak varian baru yang disebut lebih cepat menular. Jadi walaupun tidak semua (kiai yang meninggal dunia) terkonfirmasi Covid, tapi melihat seringnya kasus itu di waktu berdekatan ya patut kita waspadai," ujar pria yang akrab disapa Gus AMI ini.
Menurut dia, vaksinasi adalah usaha untuk mencegah dan itu lebih baik dilakukan ketimbang harus mengobati banyak korban yang berjatuhan. Apalagi para kiai dan nyai adalah sosok sentral di pondok pesantren yang dibutuhkan peranannya dalam mendidik santri.
Karena itu, ia mengimbau pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi mereka agar Ponpes tetap eksis dan stabil.
“Buat kampanye dan sosialisasi secara terus menerus tentang pandemi ini di pesantren. Dan kalau perlu lakukan penyekatan dan pengetatan mobilisasi di Pesantren secepatnya,” tutur Gus Muhaimin.
Lonjakan Covid-19 yang sampai saat ini belum bisa dikendalikan dinilai Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI ini harus dijadikan warning keras bagi pemerintah untuk memperhatikan para Kiai di Ponpes. Kalau diabaikan bukan tidak mungkin jumlah korban Covid-19 di lingkungan Pesantren bisa semakin bertambah.
Di luar itu, Gus Muhaimin juga mengimbau para wali santri dan warga sementara waktu untuk tidak berkunjung ke pesantren. Bagi santri yang keluar dan ingin kembali, harus di-screening ketat sebelum mereka masuk ke dalam pesantren.
“Potensi penyebaran di pondok pesantren yang tinggi karena yang dari luar kota banyak. Kalau tidak di-screening, kalau ada yang positif, kan berisiko nanti bisa masuk (karantina) lagi,” tegas Gus AMI.
Ia juga meminta pemerintah gencarkan sosialisasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang diberlakukan 3-20 Juli 2021 khusus di pondok pesantren.
“Pesantren harus digencarkan sosialisasi PPKM Darurat, karena mereka sangat rentan. Jelaskan poin-poinnya dengan detail, utamanya protokol kesehatan (prokes)," tandas Gus AMI.
Pewarta: Fathoni Ahmad