Wakil Ketua MPR Minta Menhub Evaluasi Sistem Keselamatan Penerbangan
Selasa, 12 Januari 2021 | 05:45 WIB
Jakarta, NU Online
Atas peristiwa jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) lalu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Jazilul Fawaid meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk mengevaluasi sistem keamanan dan keselamatan di dunia penerbangan.
“Pertama kami menyampaikan duka cita kepada keluarga korban, mudah-mudahan diberikan kekuatan dan kesabaran. Lalu kepada operator pesawat, Kemenhub, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk mengevaluasi sistem safety (keamanan) yang dilakukan oleh maskapai,” ungkap Gus Jazil, sapaan akrabnya dikutip dari PKB TV, pada Senin (11/1).
Gus Jazil berharap kecelakaan transportasi udara yang merenggut nyawa 62 orang itu, diharapkan menjadi pelajaran untuk bangsa Indonesia. Tak hanya itu, ia meminta kepada masyarakat agar ikut mendukung dan mengawasi kelembagaan udara, pesawat, serta maskapai di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Dalam keadaan sulit seperti ini, semoga peristiwa ini menjadi pelajaran buat kita semua. Kepada masyarakat juga untuk mendukung serta mengawasi kelembagaan udara, pesawat, dan maskapai di tengah kondisi pandemi ini,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan pesan duka dan menjanjikan pula untuk memberikan bantuan kepada seluruh keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ini.
“Kepada masyarakat Kalimantan Barat, saya ucapkan turut keprihatinan yang mendalam atas musibah pesawat Sriwijaya Air. Pemda (Pemerintah Daerah) akan memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk kelancaran urusan dari keluarga korban,” tegasnya.
Instruksi Menhub berikan pelayanan terbaik untuk keluarga korban
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah melakukan pertemuan dengan keluarga korban. Ia menyampaikan berbagai upaya pemerintah untuk terus memaksimalkan pencarian, dan memberikan instruksi kepada pihak-pihak terkait.
“Tadi kami mengadakan pertemuan dengan keluarga korban, untuk menyampaikan upaya-upaya pemerintah, maksimalkan pencarian, dan memberikan instruksi pada pihak-pihak di antaranya Sriwijaya dan Jasa Rahardja agar memberikan pelayanan baik kepada keluarga korban,” kata Menhub Budi di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ182, Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, ditayangkan langsung di Youtube Kompas TV, hari ini.
Di dalam diskusi itu, Menhub mendapatkan informasi bahwa korban yang meninggal bukan saja berasal dari Jakarta dan Pontianak saja. Namun ada pula yang berasal dari Jawa Tengah, Tangerang, Bandung, Bekasi, sampai ke Bangka Belitung.
“Harapannya pertemuan itu memberikan rasa aman dan kepastian bagi keluarga korban untuk mendapatkan pelayanan yang baik. Sriwijaya sudah menyiapkan hotel dan fasilitasi untuk berkunjung ke RS Polri Kramat Jati,” katanya.
Sebelumnya Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, pesawat hilang kontak pada 9 Januari 2021 lalu, pada pukul 14.40 WIB. Pesawat itu mulanya take-off pada pukul 14.36 WIB. Lalu pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat lanjut diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar. Namun pada pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat Pesawat Sriwijaya Air itu tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke barat laut.
Dijelaskan pula, di dalam pesawat tersebut ada 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang yakni 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Kemudian terdapat 12 kru pesawat, terdiri dari enam kru aktif dan enam lainnya adalah kru ekstra.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad