Jalani Kelas Darurat, Pelajar-Santri Pandanaran Tetap Gembira
Jumat, 27 November 2015 | 16:01 WIB
Sleman, NU Online
Para siswa-santri pesantren Sunan Pandanaran kabupaten Sleman tidak surut sedikitpun dalam belajar di tengah rangkaian perhelatan Kongres XV GP Ansor. Kelas darurat di tenda-tenda belajar tetap menggembirakan. Suasana belajar juga antusias, walaupun ruang kelas dan fasilitas belajar sangat terbatas. Ditambah lagi, kebutuhan MCK juga darurat dan terbatas.
<>
Ini tercermin dari suasana belajar yang dijalani di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Sunan Pandanaran. Alex, salah satu siswa kelas VII MTs Sunan Pandanaran, mengungkapkan bahwa dirinya dan teman-temannya tetap semangat dan gembira, walaupun gedung belajarnya digunakan untuk Kongres XV GP Ansor.
Sementara, Syamsul Arifin, salah satu pengurus siswa-santri Pesantren Pandanaran mengatakan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini tetap berlangsung lantaran kurang memungkinkan jika santri diliburkan.
Sebagaimana dinyatakan oleh Bapak Pengasuh KH Mu'tashim Billah yang mengimbau supaya KBM tetap berjalan. Hal ini dikarenakan rata-rata santri berasal dari daerah yang terhitung jauh jaraknya. Dan itu akan memakan waktu jika pesantren diliburkan saat kongres berlangsung. Sementara selepas kongres para santri harus mengikuti ujian akhir semester sesuai tingkatnya maing-masing.
"Dan dalam praktiknya, alhamdulillah semua kegiatan, baik dari sisi jam pengajian al-Qur'an ba'da shubuh dan maghrib, serta kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap terkontrol dan dapat dikondisikan," imbuh salah satu vokalis Hadrah Pandanaran ini.
Syamsul menambahkan, untuk penempatan para santri, seluruh siswa-santri putra ditempatkan di komplek IV pesantren Pandanaran, atau sekitar setengah kilometer dari UII. Sementara untuk santri putri ditempatkan bersama para santri-mahasiswi komplek II Pesantren Pandanaran yang lazim disebut komplek pusat. (Anwar Kurniawan/Alhafiz K)