Pesantren

Mambaul Ulum Riwayatmu Kini

Jumat, 15 Maret 2013 | 02:32 WIB

Solo, NU Online
Salah satu jejak yang menjadi saksi sejarah perjalanan awal terbentuknya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama di Kota Solo, yakni Madrasah Mambaul ‘Ulum (MU) Surakarta. 

<>

Dari madrasah yang pada masa pemerintahan Pakubuwono X merupakan Pusat Pendidikan Islam (Modern) ini, banyak melahirkan ulama besar, pemimpin bangsa, intelektual dan teknokrat. Diantaranya yakni tokoh-tokoh seperti KHR Moh. Adnan (tokoh NU dari Solo), Saifuddin Zuhri, Kyai Ali Darokah, Munawir Sadzali (Mantan Menteri Agama RI), Prof. Dr Baiquni (Bapak Atom/Nuklir Indonesia) dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Madrasah ini juga pernah terdengar namanya dalam Muktamar NU kesepuluh. 

Pada waktu itu, di antara hasil keputusan muktamar, yakni pernyataan menyokong berdirinya “Madrasah Mamba’ul Ulum” yang didirikan oleh Keraton Kasunanan Surakarta pada tahun 1905 sebagai salah satu usaha untuk mencetak kader ulama.

MU yang terletak di kompleks Masjid Agung Surakarta, kemudian beralih fungsi menjadi sekolah PGA (Pendidikan Guru Agama) Negeri Surakarta. Menjelang tahun 1955, di sekolah ini terdapat beberapa muridnya, yang secara intensif sering mengadakan diskusi tentang perlunya keberadaan organisasi pelajar putri di kalangan Nahdliyyin. Berawal dari diskusi yang diadakan Umroh Mahfudzoh dkk. itulah kemudian IPNU Putri lahir.

Kepala Sekolah MAN 2 Solo, H Dimyati BA, menjelaskan dulu ketika menjadi PGA kegiatan belajar dibagi di dua tempat, yakni di gedung di depan Stadion Maladi Jl.. Slamet Riyadi Sriwedari, "Untuk di Slamet Riyadi itu dari kelas I sampai IV, sedangkan yang di Mambaul Ulum untuk kelas V dan VI,"

Mambaul Ulum Bermetamorfosa
Rekam jejak keberadaan Mamba’ul Ulum dalam kontribusi mencetak sumber daya manusia handal yang memiliki pengaruh perubahan pada masyarakat baik pada taraf lokal dan global beberapa waktu yang lalu mengundang penasaran para peneliti sejarah diantaranya Prof. Nishino Setsuo dari Nagoya University, Dr. Murni Ramli dari Pusat Studi Asia UNDIP, Yuki Nakata MA dari Toyo University Japan dan peneliti dari UIN Yogyakarta.

Dari hasil feasibility study (studi kelayakan) yang dilakukan oleh Tim Task Force Studi Kelayakan yang  melalui analisis SWOT dengan mempertimbangkan berbagai trend perubahan lokal dan global, tim merekomendasikan dibukanya program Boarding School “Mamba’ul ‘Ulum” Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Surakarta berlokasi di Jl Dr. Radjiman No. 2 Surakarta (Kompleks Masjid Agung Surakarta).

Kini bangunan Mambaul Ulum atau PGA Surakarta, telah bermetamorfosa menjadi MAN 2 Surakarta. Adanya konsep baru pada sekolah tersebut diharapkan dapat menghasilkan kembali tokoh-tokoh besar, yang syukur-syukur datang dari kalangan Nahdliyin.

Redaktur    : Hamzah Sahal
Kontributor : Ajie Najmuddin


Terkait