4 Rekomendasi Kumpulan Cerpen untuk Temani Ngabuburit Ramadhan
Jumat, 15 Maret 2024 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Saat menanti waktu berbuka puasa, terdapat sejumlah aktivitas positif yang dapat dijalani. Salah satunya adalah menyempatkan waktu untuk membaca buku.
Untuk menghabiskan waktu ngabuburit, Anda dapat memilih bacaan yang ringan dan tidak terlalu membebani. Salah satu saran yang bisa Anda pertimbangkan adalah buku kumpulan cerita pendek (cerpen).
Berikut 4 rekomendasi buku kumpulan cerpen untuk menemani waktu ngabuburit:
Baca Juga
3 Rekomendasi Buku tentang Puasa
1. Senyum Karyamin
Buku kumpulan cerpen yang berjudul Senyum Karyamin ini diterbitkan pertama kali pada 1989. Kumpulan ini mencakup 13 cerpen yang diciptakan oleh Ahmad Tohari sejak 1976 hingga 1986. Cerpen-cerpen Ahmad Tohari dalam karya ini sebelumnya telah dipublikasikan di berbagai media massa.
Nama kumpulan cerpen ini diambil dari cerita berjudul Senyum Karyamin yang mengisahkan tentang Karyamin, seorang penambang batu di tepi sungai. Seperti gaya khas Ahmad Tohari, cerita-cerita dalam buku ini menggambarkan kehidupan di pedesaan dan individu-individu sederhana di dalamnya.
Meskipun menggunakan bahasa yang sederhana, latar belakangnya tergambar dengan jelas, memungkinkan pembaca untuk berimajinasi dengan mudah.
2. Sebuah Rumah Buat Hari Tua
Ada buku yang berjudul Sebuah Rumah Buat Hari Tua. Menurut Ulrich Kratz (1988), hingga 1983, Ajip Rosidi adalah penulis puisi dan cerpen yang paling produktif dengan 326 karya yang diterbitkan di 22 majalah. Buku ini terdiri dari 10 kumpulan cerpen yang ditulis Ajip Rosidi, pertama kali diterbitkan pada 1957.
Beberapa judul cerpen dalam buku ini adalah Krisis Kesusastraan, di Negeri Antahberantah, Sebuah Rumah Buat Hari Tua, Sehabis Mimpi, Buah Apel, Rumah, Pada Suatu Sore, Mimpi Masa Silam, Matahari, Antara Kawan, dan Sebuah Lukisan Telah Terjual Sudah.
Ciri khas cerpen dalam buku ini adalah penggambaran kondisi sosial masyarakat di sekitar penulisnya.
3. Dari Suatu Masa Dari Suatu Tempat
Buku ini merupakan karya Asrul Sani yang diterbitkan pada tahun 1972 oleh Penerbit Pustaka Jaya. Isinya meliputi 10 kumpulan cerpen yang ditulis pada 1950 dan tersebar di berbagai media massa pada masa itu.
Sebagai contoh, salah satu cerpen dalam buku ini yang berjudul Bola Lampu dimuat di majalah Gema Tanah Air yang dimiliki HB Jassin.
Sepuluh cerpen tersebut adalah Bola Lampu, Sahabat Saya Cordiaz, Orang Laki-Bini, Beri Aku Rumah, Perumahan bagi Fadjria Novari, Dari Suatu Masa Dari Suatu Tempat, Oktober 1945 (dalam dua judul, yaitu Jembatan Tanah Abang dan Kereta Malam Yogya-Jakarta), Panen, dan Museum.
Hampir semua cerpen dalam buku ini mengisahkan tentang revolusi fisik dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
4. Jodoh
AA Navis, seorang penulis terkenal dari Sumatra Barat yang populer dengan cerpen Robohnya Surau Kami, juga memiliki beberapa kumpulan cerpen yang patut diperhatikan. Salah satunya adalah buku berjudul Jodoh.
Jodoh berisi 10 cerpen yang ditulis oleh AA Navis. Nama buku ini diambil dari salah satu cerpen yang berhasil memenangkan Sayembara Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep 1975 yaitu Jodoh.
Cerpen berjudul Jodoh mengisahkan tentang Badri yang belum menikah karena idealismenya yang tinggi. Akhirnya, ia bertemu dengan seseorang melalui rubrik Kotak Jodoh di surat kabar lokalnya.