Kitab Akamul Marjan fi Ahkamil Jan: Literatur Islam tentang Jin
Rabu, 10 Juli 2024 | 21:00 WIB
Paham Ahlussunnah wal Jamaah meyakini keberadaan makhluk bernama jin. Pembahasan tentang jin sudah ada sejak zaman Rasulullah saw sampai sekarang. Namun, jarang ditemukan literatur yang secara khusus membahas makhluk halus ini. Hanya beberapa ulama yang secara khusus membahas seputar jin. Diantaranya adalah Syekh Badruddin as-Syibli.
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdullah Badruddin as-Syibli. Ia seorang tokoh ulama bermadzhab Hanafi kelahiran Damaskus, Siriah. Ia memiliki satu kitab menarik yang secara khusus membahas makhluk jin. Kitab itu berjudul Akamul Marjan fi Ahkamil Jan.
Awal mulanya, kitab ini ditulis saat as-Syibli berdiskusi di satu majelis tentang pernikahan jin dan manusia. Diskusi berjalan alot, hingga as-Syibli memandang butuh adanya kitab khusus yang membahas seputar jin dan yang berkaitan dengannya. Dari itu, lahirlah kitab Akamul Marjan fi Ahkamil Jan. (Badruddin as-Syibli, Akamul Marjan fi Ahkamil Jan, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: t.t.], halaman 5)
Dalam kitab ini, Badruddin as-Syibli banyak memaparkan fakta ilmiah seputar jin dengan metode riwayat. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan seputar jin, dijawab dengan lengkap dalam kitab ini. Berikut beberapa riwayat menarik yang diungkap oleh syekh Badruddin As-Syibli.
1. Apakah alam jin itu nyata ?
Pertanyaan ini mungkin butuh dijawab paling awal karena semua pertanyaan seputar jin bermuara dari pertanyaan ini. Dalam menjawab pertanyaan ini, Syekh Badruddin as-Syibli mengutip beberapa komentar ulama. Antaranya adalah Ibnu Taimiyah (w. 728 H) yang mengatakan bahwa tidak ada satupun yang ingkar akan keberadaan alam jin, bahkan orang kafir sekalipun. Karena berita tentang jin sudah terdengar dari telinga ke telinga sejak zaman dulu. Semua orang pasti tahu bahwa jin memang nyata, kecuali beberapa golongan seperti Mu’tazilah dan para filsuf.
2. Kapankah jin diciptakan?
Syekh Badruddin as-Syibli mengutip beberapa pendapat berbeda. Misalnya Abdullah bin Amr bin al-Ash yang mengatakan bahwa Allah swt menciptakan golongan jin 2000 tahun sebelum menciptakan Bani Adam. Satu lagi pendapat yang dikutip oleh as-Syibli adalah Habib bin Abi Tsabit yang mengatakan bahwa iblis dan kalangannya sudah berada di bumi 40 tahun sebelum Allah swt menciptakan Bani Adam.
Selain itu, as-Syibli juga mengutip Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa jauh sebelum adanya Bani Adam, Allah swt menciptakan malaikat sebagai penduduk langit dan menciptakan jin sebagai penduduk bumi.
3. Apakah jin dan setan itu sama ?
Pertanyaan ini juga sering terbersit dalam benak. Apakah setan juga termasuk jin?. Syekh Badruddin as-Syibli menjawab pertanyaan ini dengan mengutip pendapat seorang teolog bermadzhab Hanafi yakni Ibnu Aqil. Ia mengatakan:
والشياطين: العصاة من الجن، وهم من ولد إبليس، والمردة أعتاهم وأقواهم
Artinya: “Setan adalah jin yang durhaka, yang merupakan anak keturunan Iblis. Sedangkan al-maraddah merupakan jenis jin yang paling sesat dan keblinger” (Akamul Marjan, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: t.t.], halaman 10).
Baca Juga
5 Langkah Gagalkan Godaan Setan
As-Syibli juga mengutip sejarawan bermadzhab Maliki, Ibnu Abdil Barr (w. 1071 M) yang mengatakan bahwa para teolog menyebut jin dalam beberapa istilah. Sebutan jin adalah untuk istilah makhluk halus secara umum. Sementara jin yang bersemayam pada diri manusia, disebut dengan aamir, mungkin inilah yang dimaksud dengan khadam dalam konteks Indonesia. Jika yang dimaksudkan adalah jin yang memperlihatkan diri pada anak kecil, maka disebut arwah. Jin yang buruk dan jahat, mereka menyebutnya dengan setan. Dan jenis jin yang kuat dan hebat, mereka menyebutnya Ifrit. (Akamul Marjan, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: t.t.], halaman 11).
Kitab yang hanya setebal 234 ini setidaknya cukup memberi pemahaman kepada para pembaca tentang hal-hal menarik seputar makhluk jin, termasuk soal jenis-jenis jin dan tempat tinggal mereka. Menarik untuk dibaca mengingat pemahaman akan makhluk jin sering kali tidak berdasarkan fakta Ilmiah. Wallahu a’lam.
Identitas Kitab:
Judul : Akamul Marjan Fi Ahkamil Jan
Penulis : Syekh Badruddin as-Syibli
Penerbit : Beirut, Darul Kutub Ilmiyah
Tahun Terbit : Tanpa Tahun
Jumlah Halaman : 234
Peresensi: Bushiri, Pengajar di Pondok Pesantren Syaikhona Moh. Cholil Bangkalan Jawa Timur