Judul Buku : Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda
Penulis : Ippho Santoso
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Terbit : Cetakan III, April 2012
Halaman : 114 halaman
ISBN : 978-602-00-1990-1
Peresensi: Oleh Suhairi Rachmad*
<>
Akhir-akhir ini, buku tentang motivasi diri menjadi ‘rebutan’ pembaca. Bak kacang goreng, buku jenis ini laris di pasaran. Sebagian pembaca mulai meninggalkan buku bacaan yang mengacu pada pemikiran. Begitu pula buku jenis fiksi, akhir-akhir ini tak segencar ketika ‘masa keemasan’ Forum Lingkar Pena dengan genre sastra yang sangat khas.
Mengapa buku motivasi diri menjadi pilihan alternatif pembaca? Bisa jadi, pembaca mulai sadar bahwa ada sesuatu yang belum terungkap dalam dirinya. Sehingga, membaca buku jenis ini akan membangkitkan semangat dan mampu mengungkap potensi diri.
Seminar tentang motivasi diri juga diminati sebagian kalangan. Cara seperti ini dianggap mampu membangkitkan semangat dan mampu mengungkap potensi yang ada dalam dirinya. Kondisi seperti ini dimanfatkan sebagian motivator sebagai ‘ladang’ meraup rezeki. Salah satunya dengan cara membukukan pengalamannya memberikan ceramah motivasi di berbagai tempat. Bisa jadi, apa yang mereka tulis dalam buku sama persis dengan apa yang mereka sampaikan dalam seminar-seminar.
Seorang entrepreneur sekaligus motivator ulung, Ippho Santoso mencoba membukukan pengalamannya dalam buku Hanya 2 Menit Anda Bisa Tahu Potensi Rezeki Anda. Buku yang terilhami dari buku One-Minute Manager ini merupakan Mega Best Seller. Sejak Maret hingga April 2012, buku ini telah mengalami tiga kali cetak. Inilah bukti bahwa pembaca mulai melirik potensi yang ada dalam dirinya.
Pada judul Satu Menit yang Menentukan! Ippho Santoso menganjurkan pembaca agar mampu menulis impiannya untuk satu tahun ke depan dalam waktu satu menit. Jika pembaca tidak mampu menuliskannya dengan sangat jelas, berarti pembaca tidak serius dengan apa yang diimpikan (hal. 13).
Dalam hal ini, pembaca hanya diminta tiga impian. Oleh karena itu, pembaca harus memprioritaskan impian besar yang ingin dicapai. Betul kata orang tua, bercita-cita itu harus setinggi langit. Sebab, hal ini akan memicu semangat yang ada dalam diri kita.
Judul Dua Menit yang Menentukan mengulas tentang potensi yang ada dalam diri kita. Ini terkait dengan keyakinan dan pemahaman. Seberapa besar keyakinan kita dan seberapa benar pemahaman kita, maka sebesar itulah potensi kekayaan kita. Dengan kata lain, jika keyakinan kita kecil dan pemahaman kita salah, maka kemungkinan potensi kekayaan kita juga kecil (hal. 15).
Potensi inilah yang ingin diungkap Ippho Santoso terlebih dulu. Sebab, menyadari adanya potensi yang ada dalam diri kita akan mempermudah melakukan usaha dan ikhtiar. Dengan demikian, kita akan gampang mengubah pola pikir dan pola kerja kita. Inilah awal mula yang dialami penulis buku ini sehingga menjadi entrepreneur dan motivator sukses.
Pembaca bisa belajar mengenai pola hidup orang Jepang. Di antaranya, tentang menjaga harga diri. Seperti dimaklumi, Jepang adalah negara ulet, jauh dari budaya malas-malasan. Jangankan jadi pengemis, meminta tips saja mereka merasa malu. Dalam konteks lain, kerap diberitakan, di sana, pejabat-pejabat yang ketahuan korupsi atau sejenisnya pasti mundur bahkan bunuh diri (hal. 53).
Di Indonesia? mundur dari jabatan pun mereka harus dipaksa. Hingga saat ini, sejumlah kasus dugaan korupsi masih menghiasi pemberitaan berbagai media. Bahkan, proses persidangan kasus korupsi hingga kini belum tuntas dan memakan waktu bertahun-tahun. Inilah satu sisi yang harus kita banyak belajar kepada Jepang.
Ippho Santoso bukan hanya menganjurkan kita bercermin pada orang Jepang. Buku ini juga menyajikan tokoh muslim yang memiliki potensi luar biasa. Salah satunya adalah Usman bin Affan. Sahabat Nabi Muhammad ini memiliki julukan Dzunnurain—memiliki dua cahaya. Ia diakui sebagai hartawan, yang diakui juga sebagai dermawan. Saat peristiwa Tabuk, Usman menyedekahkan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham yang nilainya sama dengan sepertiga biaya yang diperlukan untuk peristiwa tersebut (hal. 81).
Buku ini juga mengungkap rahasia sukses Donald Trump, Robert Kiyossaki, Chairul Tanjung, Muhammad Yunus, Azim Premjiu, Ahmadinejad, Abdurrahman bin Auf, hingga sepak terjang Wali Songo meraih sukses. Pada Menit-Menit Terakhir, Ippho Santoso menekankan adanya perubahan sudut pandang positif. Dan inilah langkah awal yang dilakukan orang-orang sukses.
Buku setebal 114 halaman ini menyajikan kisah sejumlah tokoh dalam meraih impian hidup. Buku ini layak dibaca oleh siapa saja, utamanya bagi Anda yang ingin membangkitkan semangat meraup rezeki pemberian Allah. Bisa jadi, Anda memiliki potensi rezeki melebihi yang diperkirakan sebelumnya.
* Alumnus Fakultas Sastra Universitas Jember, kini tinggal di Sumenep Madura.