Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bakal dihelat di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, pada 2-4 November mendatang. Nama Ali Maschan Moesa masih dan bakal dijagokan kembali menjadi Ketua Tanfidziah PWNU Jatim 2007-2012.
Dukungan terhadap Ali—yang kini masih menjabat Ketua PWNU Jatim—itu diungkapkan Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Mojokerto KH Syiabul Irfan Arif. Ia mengatakan, pihaknya akan memilih duet KH Ali Maschan Moesa dengan KH Masduki Mahfudz. “Kami memilih mereka karena kepemimpinannya cukup kapabel,” ujarnya, Kamis (25/10) kemarin.<>
Namun demikian, menurut Gus Irfan—begitu panggilan akrabnya—PCNU Kabupaten Mojokerto memberikan sejumlah catatan terkait pencalonan kembali Ali, di antaranya tentang Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)—paham keagamaan moderat yang dianut NU. “Bukan bukunya saja, tetapi ada gerakan-gerakan untuk turun ke bawah,” pungkasnya.
Berbeda dengan PCNU Kabupaten Mojokerto, PCNU Kota Probolinggo masih belum menentukan sosok yang bakal menduduki posisi rais syuriah dan ketua tanfidziah. “Kami di tingkat pengurus cabang masih belum menggelar rapat,” terang Ketua PCNU Kota Probolinggo KH Mafrudin Maliki yang juga Wakil Ketua Panitia Konferwil NU Jatim.
Ada isu, untuk rais syuriah, muncul dua nama calon kuat, yakni KH Masduki Mahfudz dan KH Miftahul Akhyar. “Sedangkan calon kandidat kuat ketua tanfidz kelihatannya masih dipegang KH Ali Maschan Moesa. Terus terang, untuk Kota Probolinggo masih belum menentukan sikap siapa yang bakal kami usung nanti,” jelasnya.
Sementara, Ali yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, soal pencalonan dirinya bergantung kepada masing-masing PC. “Kalau amanah, apa bisa ditolak?” tandasnya.
Menanggapi rumor tentang masuknya kepentingan politik praktis dalam konferwil tersebut, Ali mengungkapkan, hal itu wajar. Apalagi, katanya, jika dikaitkan dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2008 dan Pemilu 2009.
“Satu problem yang ada, bagaimana kepentingan-kepentingan politik menginginkan NU menjadi bagian dari mereka (parpol). Ini yang diwanti-wanti para kiai, agar NU tetap netral,” katanya.
Konferwil di ponpes yang berdiri tahun1839 ini akan dibuka Jumat (2/11) malam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain memilih pengurus PWNU Jatim 2007-2012, konferwil juga akan mengevaluasi program kerja lima tahun dan menyusun program kerja.
“Selain itu, ada bahsul masyail menyangkut hukum-hukum agama, seperti soal tenaga nuklir,” katanya. Konferwil juga akan dihadiri Menag, Menteri UKM, dan Menteri Perdagangan. (sbh)