Warta

Ansor Jateng Tolak Kirim Relawan ke Libanon

Jumat, 11 Agustus 2006 | 08:52 WIB

Solo, NU Online
Di tengah maraknya sejumlah organisasi Islam yang akan mengirimkan relawan ke Libanon, Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah menolak melakukan hal yang sama. Ditegaskan, pihaknya tidak akan mengirim relawan ke ranah konflik bersenjata di Timur Tengah itu. Sebaliknya, organisasi sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU) ini akan melakukan penggalangan dana untuk pembelian bahan pangan dan obat-obatan yang diperuntukkan bagi para korban perang.

"Masalah pengiriman pasukan atau relawan menjadi wilayah dan tugas pemerintah, sehingga Ansor Jateng tidak akan mengirim relawan ke sana. Yang kami dilakukan adalah menggalang kekuatan dalam konteks donasi," ujar Ketua PW GP Ansor Jateng Mufid Rahmat kepada wartawan di Solo, Jumat (11/8)

<>

Semula, kata Mufid, badan otonom di bawah NU itu akan melakukan aksi turun jalan sebagai penyikapan terhadap arogansi Israel dan Amerika Serikat di Timur Tengah tersebut. Namun rencana itu dibatalkan dengan berbagai alasan, termasuk karena tindakan itu tidak dirasakan oleh rakyat Palestina dan Libanon.

Akhirnya langkah yang ditempuh GP Ansor Jateng adalah menjalin kerjasama dengan elemen-elemen masyarakat lainnya untuk membantu penderitaan warga sipil Palestina dan Libanon yang menjadi korban perang. Bentuk kerjasama itu berupa penggalangan dana yang akan disumbangkan kepada para korban perang berupa obat-obatan dan bahan pangan.

Bukan Sentimen Agama

Selain itu, Mufid menilai sumber dari krisis yang terjadi di negara yang pernah dikenal sebagai negara terindah di Timur Tengah itu bukanlah didasari sentimen agama. Sebab, menurutnya, Libanon bukanlah negara yang mendasarkan konstitusi atau perundang-undangan negara pada salah satu agama tertentu.

"Sensitivitas itu lebih banyak didorong oleh nilai-nilai universal dan kemanusiaan. Siapapun yang cinta damai dan anti-penindasan sepatutnya membela Palestina dan Lebanon, apapun agama yang dipeluknya" tegas Mufid. (man)


Terkait