Warta

Asad Said: TKI Jangan Dibebani Pajak Barang Luar Negeri

Selasa, 8 Februari 2011 | 06:14 WIB

Taiwan, NU Online
Wakil Ketua Umum PBNU, H Asad Said Ali meminta agar pungutan pajak barang dari luar negeri di atas $250 tidak diberlakukan untuk para TKI yang kembali ke tanah air. “Ibaratnya kan mereka itu pindahan setelah selesai kerja. Mereka ke luar negeri sebagai pahlawan devisa, bukan untuk jalan-jalan. Jadi barang yang mereka bawa itu barang pindahan,” ujar Asad saat berdialog dengan PCINU Taiwan, 7 Februari 2011.

Asad menambahkan, jika hal itu masih dibebankan kepada para TKI, maka itu hanya akan memperberat beban mereka. “Mereka kan bukan turis yang pergi keluar negeri untuk berwisata, mereka itu bekerja,” lanjut Asad. Hal ini dikemukakan Asad saat berdialog dengan para fungsionaris PCINU Taiwan di Culture Mosque, Taipei.<>

Aturan mengenai hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 188 Tahun 2010 tentang Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, dan Barang Kiriman, yang terbit pada 29 Oktober 2010 lalu.

“Jadi harus dibedakan antara pelancong dan pejuang devisa,” tegas Asad seusai pelantikan PCINU Taiwan masa khidmat 2011-2012.

Sementara itu, Asad juga menyatakan bahwa perlakuan Pemerintah Taiwan, terhadap TKI cukup baik dan perlu dicontoh oleh Negara lain. “Semestinya Taiwan bisa menjadi contoh, perlakuan mereka terhadap TKI cukup baik. Jarang sekali terdengar kekerasan menimpa TKI. Meskipun ada paling hanya beberapa saja, tidak banyak,” papar Asad.

Banyak sekali keluhan para TKI yang disampaikan langsung kepada Waketum PBNU. Mereka berharap PBNU bisa membawa suara atau keluhan mereka ke pejabat terkait di Indonesia. “Contoh saja, terminal tiga yang katanya menjadi pintu khusus untuk menghormati para TKI, nyatanya masih menjadi tempat pemungutan liar oknum di sana. Saya yakin PBNU bisa memerjuangkan hal ini,” ujar Tarbiyatun Nafiah, Wakil Ketua PCINU Taiwan.

Acara dialog ini merupakan forum untuk menyampaikan keluh kesah para TKI terkait masalah-masalah yang melilit para TKI di Taiwan. “Karena PBNU berkomitmen untuk membantu penyelesaian masalah TKI, maka forum ini menjadi sangat urgen,” kata Bambang Arip, Rais Syuriyah PCINU Taiwan.

Bambang melanjutkan, “Kehadiran PCINU Taiwan ini adalah panggilan jiwa dan kebutuhan masyarakat Indonesia di Taiwan yang mayoritas adalah warga NU.” (bil)


Terkait