Jum’at, (20/10) lalu merupakan hari terakhir dari rangkaian paket Ramadan yang digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir. Agenda buka puasa bersama yang dijadwalkan empat kali selama Ramadan kali ini, telah sampai pada putaran terakhir.
Jika pada setiap kesempatan sebelumnya acara tersebut diselenggarakan di Sekretariat PCINU Mesir, di Bawwabah 3, Nasr City, kali ini acara dilakukan di Aula Griya Jawa Tengah. Acara tersebut juga dirangkai dengan bahtsul masa’il waqi’i oleh (Lembaga Bahtul Masa’il (LBM) NU.
<>Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, bahtsul masa’il kali ini digelar untuk umum dalam lingkup tema yang cukup menarik yaitu, “Membahas Seputar Pergaulan Laki-laki dan Perempuan”. Maka, tak ayal jika sejak siang hari beberapa warga telah mulai memenuhi ruangan aula. Ternyata tema yang diangkat menarik perhatian warga nahdiyyin pada khususnya dan publik Masisir pada umumnya.
Beberapa perwakilan dari DPP-PPMI juga nampak hadir dan bergabung di antara para peserta. Acara ini pun menjadi menarik dan semakin hangat ketika para hadirin saat itu mulai menyampaikan pandangan dan pendapat mereka masing-masing. Tapi apa boleh buat, acara yang dipandu Aang Asy’ari, Lc itu terpaksa harus selesai pada pukul 16.20 waktu setempat. Pasalnya, masih ada rangkaian acara lain yang telah menunggu.
“Wah, sebenarnya pembahasan kali ini masih menarik dan semakin hangat. Namun apa boleh dikata, ternyata waktu yang ada sudah mepet,” ungkap Adon, salah seorang peserta Bahsul Masa’il sore itu.
Tak lama berselang setelah sesi bahsul masail ditutup, kemudian dilanjutkan dengan seremonial acara buka bersama yang dipandu Maria Ulfa el-Fauzi. Semakin sore, jumlah hadirin yang datang semakin banyak. Tak kurang dari 160 warga nahdliyyin, sebagaimana juga terlihat dalam daftar hadir, sore itu telah hadir untuk mengikuti rangkaian acara yang telah disiapkan panitia.
Sebagaimana biasanya, buka bersama putaran terakhir ini pun diawali dengan istighosah dan dzikir bersama. Ust Mahmudi Muhson, Lc, Katib Syuriah PCINU Mesir, memimpin langsung istighosah tersebut. Sekitar 15 menit ia memandu seluruh hadirin untuk memanjatkan doa dan wirid guna menambah keberkahan acara sekaligus mengumpulkan ’poin’ dan ’koin’ pahala di bulan suci ini.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Aang Asy’ari, Lc, representasi Syuriah PCINU Mesir mengawali acara tersebut. Dilanjutkan Muhlason Jalaludin, Lc, Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir.
Sambutan-sambutan berakhir, agenda beranjak kepada taushiyah dan ceramah yang disampaikan oleh Fadholan Musyafa, MA yang baru saja meraih gelar MA beberapa waktu lalu di Sudan. Tidak banyak waktu yang ia punya untuk menyampaikan taushiyah, mengingat adzan maghrib yang telah dekat. Baru saja ia memulai, adzan mahgrib sudah berkumandang.
Usai shalat maghrib dan buka puasa bersama, panitia memberikan beberapa hiburan. Dalam kesempatan itu dimeriahkan oleh group hadrah NU Cabang JATMNU dan Orkes Mulut el-Watoni dari KSW.
Usai penampilan el-Watoni yang sempat membuat tertawa para hadirin, acara pada siang hingga malam hari itu resmi ditutup. Raut wajah kepuasan nampak tersirat di wajah para panitia. Semoga pada tahun-tahun berikutnya, tradisi tersebut bisa dilestarikan dan semoga semua amal ibadah di bulan suci Ramadan ini senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin. (kru LMINU, Luthfi, rif)